Jumat, 17 November 2023 – 09:05 WIB
Jakarta – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, meminta pemerintah Australia untuk meningkatkan impor produk ke Indonesia sebagai bagian dari upaya untuk menyeimbangkan kembali perdagangan antara kedua negara.
Hal ini disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia, Don Farrell, di sela-sela acara KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di San Fransisco, Amerika Serikat.
“Australia memiliki tantangan perdagangan dengan China, namun kita berharap mereka mau menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN, khususnya Indonesia,” kata Zulkifli dalam keterangan resminya.
Dia juga menambahkan bahwa peningkatan kerja sama bilateral RI-Australia, terutama di bidang perdagangan jasa, sangat diperlukan. Sementara itu, Australia juga masih menghadapi kekurangan tenaga kerja, yang menjadi peluang bagi Indonesia.
Menteri Zulkifli juga mencermati perkembangan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang diharapkan dapat melahirkan kerja sama dalam mengembangkan kendaraan listrik. Hal ini disebabkan Australia memiliki banyak cadangan lithium yang dapat menguntungkan Indonesia.
Selain itu, Australia juga melaporkan bahwa ada perusahaan di Adelaide yang telah berhasil membuat satelit dan mampu mendeteksi keberadaan lithium di Indonesia. Hal ini menjadi kabar baik untuk industri kendaraan listrik kedua negara.
Menteri Zulkifli juga menyambut baik kesamaan pandangan Indonesia dan Australia terkait WTO MC13 dan perundingan di forum Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). Di sisi lain, terkait perdagangan e-commerce di WTO untuk perpanjangan moratorium pembebasan pajak, kedua negara sepakat untuk membahasnya lebih lanjut karena masih adanya perbedaan antar negara.
Terkait dengan kebijakan e-commerce lokal, Menteri Zulkifli menyatakan bahwa pemerintah masih berusaha menemukan solusi untuk mengatur pedagang online dan offline.
Selain itu, Menteri Perdagangan juga mencermati perkembangan Indonesia-Australia CEPA, yang ke depannya diharapkan mampu melahirkan kerja sama dalam mengembangkan kendaraan listrik. Sebab, Australia memiliki banyak cadangan lithium, yang dapat menguntungkan Indonesia apabila bisa menjalin kesepakatan dengan pemerintah Australia.
Sumber: Viva.