Kamis, 7 Desember 2023 – 12:19 WIB
Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk mempermudah regulasi penyaluran kredit perbankan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sebab dibandingkan negara lainnya seperti China dan India, perbankan di RI baru menyalurkan sebesar 21 persen.
Jokowi mengatakan, ekspor produk UMKM RI pun masih belum besar yaitu hanya 15,7 persen. Dalam hal ini masih di bawah Singapura yang sebesar 41 persen dan Thailand 29 persen.
“Ini yang menjadi pekerjaan besar kita, dan yang selalu saya dorong yang berkaitan dengan pembiayaan. Pembiayaan harus dipermudah, karena kalau kita lihat penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru 21 persen, dan yang paling gede memang di BRI,” ujar Jokowi di Opening Ceremony Brilianpreneur Kamis, 7 Desember 2023.
Jokowi mengatakan, BRI menjadi perbankan yang paling banyak menyalurkan kredit kepada UMKM sebesar 83 persen. “Memang usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah ini yang memegang hampir semua BRI, bank lain enggak diberi peluang,” jelasnya.
Kepala Negara menjelaskan, dari sisi penyaluran kredit perbankan ke UMKM sebesar 21 persen membuat RI kalah dibandingkan China, Jepang, dan India.
“China sebesar 65 persen gede banget. Di Jepang 65 persen, di India 50 persen. Sehingga Pak Menteri BUMN mungkin nanti dengan BI dan OJK ini regulasinya yang harus diperbaiki,” ujarnya.
Jokowi menuturkan, penyaluran kredit perlu dipermudah karena tidak semua UMKM memiliki aset untuk digunkan. Maka dari itu, Jokowi meminta kepada Erick dan perbankan BUMN untuk melihat prospek usaha UMKM.
“Prospek itu juga harus dilihat, jangan hanya liat agunannya mana, dilihat juga prospeknya. Mestinya juga bisa diberikan kredit,” imbuhnya.