Jakarta – Energi menjadi komoditas yang strategis dan menjadi pusat perhatian bagi para calon presiden. Para kandidat presiden mengklaim memiliki visi yang sama dalam pengembangan energi terbarukan secara serius dan lebih akseleratif.
Komitmen serupa juga digaungkan oleh calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang mengklaim telah memiliki peta jalan untuk pengembangan energi terbarukan.
Salah satu hal yang disorot adalah pengembangan energi biomassa yang hingga saat ini masih dianggap sebelah mata. Padahal, potensi biomassa sangat besar dan dapat memberikan kontribusi besar dalam mempercepat pengembangan energi terbarukan.
Wakil Bendahara Umum TKN Paslon 2, Bobby Gafur Umar menyatakan bahwa kebijakan energi Indonesia dalam satu dekade akan mengandalkan energi terbarukan, dan akan bertumpu pada ekonomi kerakyatan serta lingkungan.
Bobby juga menjelaskan bahwa Indonesia akan terus melanjutkan kebijakan yang mengacu pada swasembada energi dalam dasawarsa mendatang dan akan fokus pada pengembangan energi terbarukan. Targetnya adalah mencapai 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050.
Komitmen Prabowo-Gibran dalam pengembangan energi terbarukan dipercayai akan membangun Indonesia sebagai raja energi hijau di dunia. Salah satu sumber energi terbarukan yang akan difokuskan adalah bio-energi yang memiliki potensi besar, terutama sebagai sumber energi terbarukan di Indonesia yang merupakan negara agraris.
Biomassa memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sumber energi lainnya, seperti mampu menyerap dan mendayagunakan tenaga kerja serta dapat mengurangi penggunaan PLTU berbasis batubara dan beralih ke PLTBm. Dengan potensi yang melimpah, Indonesia juga berpeluang menjadi produsen nomor satu biodiesel dunia.
Indonesia diyakini akan mampu mengembangkan energi terbarukan yang berbasis ekonomi kerakyatan dengan pemerintah menerbitkan kebijakan pemanfaatan limbah biomassa menjadi energi. Selain itu, pengembangan energi terbarukan diharapkan akan membuka lebih dari 10 juta lapangan kerja.
Dalam kebijakan energi nasional, pemanfaatan PLTBioenergi ditargetkan mencapai 5,5 GW pada tahun 2025. Hal ini didukung oleh potensi biomassa, yang apabila dikonversi menjadi listrik akan setara dengan 56,97 GW. Secara total, terdapat 60 spesies tanaman alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan baku biofuel.
Upaya-upaya serius dan strategis akan terus dilakukan untuk meningkatkan capaian bauran energi terbarukan. Targetnya, 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050.