Artikel ini membahas tentang dinamika elektabilitas dan narasi kontinuitas dalam pemilihan presiden 2024. Berdasarkan hasil survei terbaru dari Center for Political Communication Studies (CPCS) dan Indikator Publik Nasional, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendominasi elektabilitas.
Survei Indikator Publik Nasional melibatkan 1.670 responden pada 3 hingga 11 Desember 2023, menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran meraih 50,2% elektabilitas. Peneliti senior Indikator Publik Nasional, Ike Sihotang, memproyeksikan bahwa pasangan ini kemungkinan besar akan mempertahankan unggulannya menjelang pemilihan yang tinggal kurang dari dua bulan.
Hasil survei CPCS juga mengonfirmasi dominasi Prabowo-Gibran dengan elektabilitas meningkat dari 50,3% menjadi 51,7%. Pesaing mereka, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, masih terpaut jauh di belakang.
Masa kampanye yang tersisa dianggap sebagai momentum krusial. Survei-survei ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar Pilpres 2024 akan selesai dalam satu putaran saja.
Meskipun ada serangan narasi terhadap pasangan Prabowo-Gibran terkait dukungan terhadap program-program Jokowi, hal tersebut tidak signifikan memengaruhi elektabilitas mereka menurut Ike. Dengan dominasi Prabowo-Gibran dalam survei elektabilitas dari berbagai lembaga, pertarungan menuju 14 Februari 2024 diperkirakan akan semakin menarik.
Walaupun survei-survei ini merupakan refleksi pada waktu tertentu dan dinamika politik dapat berubah, saat ini dominasi Prabowo-Gibran dalam elektabilitas menjadi sorotan utama dalam Pilpres 2024 yang semakin memanas.