Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat secara konsisten mempromosikan penggunaan apparel buatan dalam negeri. Mereka menekankan pentingnya mencintai produk-produk Indonesia, terutama yang sudah diakui di tingkat internasional. Salah satu contohnya adalah sepatu Ardiles, yang mulai diproduksi sejak 1950 di Kota Surabaya oleh pendirinya, Henry Wijaya.
Pada tahun 1972, Henry berhasil membangun pabrik sepatu Ardiles di bawah nama PT. Wangta Agung. Pabrik tersebut menjadi terkenal di dunia pada tahun 1980an karena memproduksi sejumlah merek terkenal seperti Reebok, Fila, dan Ghost. Selain itu, sepatu merek lokal Indonesia, 910 Nineten, juga diproduksi di pabrik Ardiles.
Ketum KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman, mengapresiasi perkembangan Ardiles selama hampir 70 tahun. Ia menyatakan kebanggaannya melihat produk lokal yang tetap eksis di tengah masyarakat selama bertahun-tahun, terutama dengan kualitas yang teruji. Sebagai perbandingan, perusahaan sepatu Adidas didirikan pada tahun 1949, sementara Nike didirikan pada tahun 1964. Dengan pengalaman yang dimiliki, Ardiles tidak kalah dari persaingan.
Ardiles juga telah menciptakan sejumlah produk sepatu, termasuk untuk kategori running dan basket. Mereka juga membuat sepatu khusus untuk Abraham Damar, kapten timnas basket Indonesia yang membawa timnya meraih juara SEA Games Vietnam 2022. Pada momen bersejarah itu, timnas basket putra Indonesia berhasil mengalahkan Filipina dengan skor 85-81.