Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Kristen Indonesia (FISIPOL UKI) bekerja sama dengan Center for Security and Foreign Affairs (CESFAS) mengadakan seminar dengan tema “Disrupsi: Diaspora, Politik, & Keberlanjutan Diplomasi” pada hari Selasa (26/3).
Seminar ini didukung oleh Indonesian Institute of Advanced International Studies (INADIS) dan dihadiri oleh narasumber seperti Leonard Hutabarat, Hamdan Hamedan, Laurens Ikinia, dan Audra Jovani. Tujuan dari seminar ini adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang isu diaspora kepada mahasiswa dan masyarakat umum. Salah satu topik utama yang dibahas adalah hubungan antara diaspora, politik, dan keberlanjutan diplomasi yang merupakan isu penting di era disrupsi.
Diaspora Indonesia, yang jumlahnya mencapai 9 juta, memiliki potensi besar sebagai individu yang terampil dan berbakat. Para narasumber membahas situasi, peluang, dan tantangan yang dihadapi diaspora Indonesia, serta peran pemerintah dalam memanfaatkan potensi mereka.
Leonard F. Hutabarat menyoroti pentingnya membangun strategi untuk memanfaatkan potensi diaspora Indonesia dalam diplomasi. Hamdan Hamedan juga memberikan contoh kontribusi diaspora Indonesia, terutama dalam bidang olahraga seperti sepak bola.
Sementara itu, data yang disajikan oleh Hamdan mengenai jumlah dan sebaran diaspora Indonesia di seluruh dunia menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi mereka. Para narasumber juga menekankan pentingnya sinergi antar-pemangku kepentingan dalam memberdayakan diaspora Indonesia.
Direktur CESFAS, Darynaufal Mulyaman, menyimpulkan acara seminar dengan harapan dapat membina diaspora Indonesia menuju generasi emas yang mampu berprestasi seperti Korea Selatan dan India. Hal ini dilakukan agar diaspora Indonesia dapat memberikan dampak yang signifikan dan positif bagi Indonesia.