Menyusul pengumuman perilisan album ‘AMAMA’ yang akan dirilis pada 17 Mei mendatang, band asal New York, Crumb, hari ini kembali merilis single baru berjudul “The Bug” yang sekaligus menjadi cuplikan dari album baru mereka. “The Bug” sudah bisa didengarkan melalui tautan ini.
Berbicara mengenai single terbarunya, vokalis dari Crumb, Lila Ramani mengungkapkan:
“‘The Bug’ adalah sebuah lagu yang keberadaannya sudah ada dalam dunia kita sejak awal mula Crumb terbentuk, era pre-’Jinx’. Asal usul dari lagu ini datang dari sebuah motel di Nebraska, di mana pada saat itu kita masih sangat baru dalam hal per-touring-an ini, dan saat bangun tidur kami menemukan banyak gigitan serangga. Merasa terperangkap dan tidak bisa tidur sama sekali, aku memutuskan untuk pergi di sekitaran motel tersebut sambil bernyanyi yang pada akhirnya bagian tersebut menjadi bagian outro dari sebuah lagu. Beberapa tahun kemudian kami akhirnya memutuskan untuk merekam lagu ini, dan kini lagunya telah menemukan arti yang lebih mendalam yaitu arti dari the bug itu sendiri tidak harus dalam bentuk sebuah serangga, namun the bug mewakilkan seorang teman, kekasih, atau perasaan gelisah yang bisa kita temukan di malam hari.”
Album ‘AMAMA’ merupakan proyek yang paling membebaskan sekaligus menyentuh dari Crumb. Album ini banyak memadukan lirik yang abstrak juga puitis seraya mereka memperlihatkan sisi personal mereka yang reflektif. Album ini juga menjadi momentum Crumb bereksperimen dengan berbagai macam sound. Melalui album ‘AMAMA’, Crumb menunjukkan bentuk mereka yang paling hidup dan juga dinamis, dengan berbagai macam eksplorasi sound dan teknik pengambilan rekaman, mulai dari menggunakan efek vokal yang glitchy, memaksimalkan handphone untuk beberapa rekamannya, penggunaan sinyal blip, performa solo saksofon menggunakan mulut, sample drum, sampai menggunakan senar piano yang dibungkus dengan mainan Silly Putty.
Segera dirilis pada 17 Mei nanti melalui Crumbs Records, album ini juga menampilkan title track-nya “AMAMA”, sebuah lagu yang didedikasikan untuk nenek dari Lila Ramani yang berdarah Malaysia-India. Suara dari sang nenek yang sedang berbicara menggunakan bahasa Malayli dapat didengarkan sepanjang lagu tersebut. Dedikasi ini lalu juga dilengkapi dengan sebuah video musik yang digarap oleh Abraham El Makawy. Video musik tersebut menggabungkan video-video di mana Lila tumbuh dewasa, video arsip dari band ini, dan juga visual dari 702 frame persembahan para pendengar Crumb.
Menggabungkan genre psikedelik, pop, jazz, dan rock sangat berperan dalam memperkuat posisi Crumb sebagai band yang memiliki ciri khas yang unik. Album Crumb mendatang yang diproduksi bersama Johnscott Sanford dan Jonathan Rado di Los Angeles dan merupakan bentuk pernyataan dari perjuangan dan perjalanan Crumb dalam mencari arti hidup, membangun koneksi dengan orang lain, serta mencari kejelasan dalam kehidupan nomaden yang terkadang memiliki berbagai macam pergolakan.
Pada tahun 2023, Crumb merilis single “Le Temple Volant” dengan Melody’s Echo Chamber, yang banyak mendapat pujian dari berbagai media seperti Pitchfork, The FADER, Stereogum, dan lainnya. Single “AMAMA” mengikuti perjalanan mereka dari EP self-titled ‘Crumb’ dan ‘Locket’ yang sukses, album ‘Jinx’ di tahun 2019, dan album ‘Ice Melt’ di tahun 2021, yang Rolling Stone sebut sebagai “sebuah perjalanan yang memikat ke metafisik dan membawa kita kembali ke bumi.”
Dalam rangka menyambut album terbarunya, band berbasis New York City ini juga mempersiapkan tur Amerika nya yang sudah dijadwalkan akan menghampiri 30 kota pada pertengahan tahun ini. Dengan pendengar bulanan yang telah mencapai 2 juta, kini Indonesia dan Thailand telah masuk ke dalam daftar 20 negara yang paling banyak mendengarkan Crumb secara global.