Trio punk asal Cambridge, The Baby Seals, akhirnya merilis album debut mereka, “Chaos,” pada tanggal 19 April 2024. Ini menandai akhir dari kampanye mereka yang didukung oleh para kritikus dan penggemar fanatik yang sangat menyukai gaya punk feminis mereka yang liar.
“Chaos” adalah ekspresi energi yang mentah dan tanpa filter. Album ini terinspirasi oleh pengalaman pribadi dan lanskap sosial yang terus berubah. Proses rekaman dilakukan secara live di sebuah bangunan terpencil di Thaxted, Essex, dikelilingi oleh ladang-ladang. Minimnya proses pasca produksi membuat album ini terasa otentik, memungkinkan karakter sonik band ini berkembang dan matang dengan apa adanya.
Secara tema, “Chaos” membahas berbagai hal, mulai dari konten mainstream yang membuat bosan (“Yawn Porn”) hingga tekanan sosial untuk melawan penuaan (“ID’d at Aldi”). Lagu-lagu seperti “Vibrator” dan “My Labia is Lopsided, But I Don’t Mind” adalah perayaan tanpa tedeng aling-aling atas seksualitas dan citra tubuh wanita. Lagu berjudul sama dengan album, “Chaos,” menyoroti kompleksitas dalam menghadapi dunia yang dipenuhi dengan disinformasi dan dalam jejak gerakan MeToo. “Invisible Woman” membahas tentang hilangnya keberadaan perempuan di mata masyarakat seiring bertambahnya usia, sementara “Mild Misogynist” mengangkat tema seksisme sehari-hari. Lagu “Nipple Hair” dan “It’s Not About The Money, Honey” mendukung otonomi tubuh dan kesetaraan hak asasi manusia.
Kerry menjelaskan, “Album ini benar-benar tentang bagaimana perasaan dan pengalaman kami melihat dunia di sekitar kami di usia 30-an dan 40-an. Ada yang mengatakan album ini seperti The Baby Seals yang telah dewasa, dan saya setuju dengan pernyataan itu. Tema album ini jelas: inklusivisme, ketidaksetaraan gender, beban mental, body positivity, menentang tabu, dan kebebasan.”
Tentang lagu “My Labia is Lopsided, But I Don’t Mind,” Kerry menambahkan, “‘Labia’ adalah lagu pertama The Baby Seals. Lagu ini mencerminkan semangat band secara keseluruhan. Kami ingin membuat orang merasa nyaman, terutama dengan diri mereka sendiri. Di sini tidak ada yang menghakimi, hanya perayaan. Jadi, lagu ini benar-benar tentang rasa bangga terhadap tubuh Anda sendiri, meskipun tidak sesuai dengan standar kecantikan yang sering dipromosikan oleh media atau masyarakat.”
Cover album yang diambil oleh Jeff Pitcher mencerminkan vibe mereka dan memberikan gambaran bagaimana suara album ini. Desain album oleh Igor Prato Luna mengerti keinginan The Baby Seals dan menyertakan banyak referensi sampul album, poster, dan artwork flyer dari tahun 60an hingga 90an, termasuk ilustrasi sci-fi dari tahun 1920an dan sampul novel fiksi ilmiah tahun 1950an. Namun, referensi itu tidak dominan, dan Igor berhasil menciptakan karya yang unik.