Margin laba kotor dari mobil pertama Xiaomi, SU7 dapat mencapai sekitar lima hingga 10 persen dan penjualan 100 ribu unit dalam setahun dengan dukungan yang baik dari para pemasoknya, menurut CEO Xiaomi Lei Jun pada acara Investor Day 2024 Xiaomi Selasa (23/4) di China.
Lei Jun menambahkan bahwa angka margin spesifik perlu dikonfirmasi lebih lanjut karena volume penjualan jauh lebih tinggi dari yang diharapkan.
Sejauh ini, pada 20 April, volume pesanan Xiaomi SU7 telah melampaui 70 ribu unit, sementara target pengiriman tahun ini adalah 100 ribu unit, lapor CarNewsChina, Kamis.
Pada awalnya, tujuan pribadi Lei Jun adalah menjual 10 ribu unit per bulan dan target awalnya adalah mengirimkan 72.000 unit sepanjang tahun. Menurut aplikasi Xiaomi Auto, siklus pengiriman saat ini untuk SU7 adalah 29 – 32 minggu, SU7 Pro adalah 28 – 31 minggu, dan SU7 Max adalah 32 – 35 minggu.
Pada 8 hingga 14 April lalu, Xiaomi mengirimkan 2.394 SU7. Menurut data asuransi kendaraan, Beijing menduduki peringkat pertama dengan 415 Xiaomi SU7 yang diasuransikan, diikuti oleh Hangzhou (166 unit yang diasuransikan), Shanghai, Shenzhen, dan Guangzhou.
Lebih lanjut, kapasitas produksi harian Xiaomi diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 400 unit, dan hasil bulanan diperkirakan akan mencapai 12 ribu unit, menurut sumber di China.
Produsen ponsel pintar asal China, Xiaomi resmi merilis kendaraan sedan berbasis elektrik pertama mereka yakni Xiaomi SU7 pada akhir Desember lalu, yang bisa menjelajah hingga 800 km dengan kecepatan tertingginya 265km/jam.
SU7 dari Xiaomi memiliki jangkauan yang mengesankan ini berkat spesifikasi baterai yang ditanam di mobil ini, yakni 101 Kwh dengan sel CATL dan juga pengisian daya sebesar 875 V. Sehingga, mobil ini diklaim memiliki catatan waktu dari 0-100 km/jam hanya dengan 2.78 detik.
Perusahaan smartphone terbesar dari China itu, telah merencanakan kendaraan elektrik pertamanya sejak tiga tahun yang lalu, tepatnya pada Maret 2021, ketika CEO dan pendiri perusahaan, memberikan pidato publik yang mengatakan bahwa Xiaomi akan menginvestasikan sekitar 10 miliar yuan (sekitar Rp22,3 triliun) ke dalam bisnis manufaktur otomotif.