CEO Tesla Elon Musk telah tiba di Beijing pada Minggu, di tengah upaya untuk membawa teknologi mengemudi otonom Tesla ke China dalam menghadapi persaingan yang semakin sengit dengan produsen kendaraan listrik lokal di pasar mobil terbesar di dunia.
Musk direncanakan akan melakukan pertemuan dengan pejabat senior China di Dewan Negara dan “teman-teman lama” di Beijing, menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut seperti yang dilaporkan oleh South China Morning Post, Minggu.
Perjalanan ke China ini dilakukan atas undangan dari Presiden Dewan China untuk Promosi Perdagangan Internasional (CCPIT), Ren Hongbin, untuk membahas kemungkinan kerja sama lebih lanjut dengan negara tersebut, seperti yang dilaporkan oleh CTGN, lembaga penyiaran milik pemerintah China.
Tesla, yang berbasis di Austin, Texas, AS, telah mengalami persaingan ketat dari produsen mobil listrik China dalam beberapa tahun terakhir. Untuk menjaga posisinya di segmen mobil listrik premium di China, Tesla bahkan telah memangkas harga kendaraan yang diproduksi di Shanghai hingga 6 persen.
China telah mulai mengadopsi teknologi bantuan pengemudi yang lebih canggih dan tingkat fungsi mengemudi otonom yang lebih tinggi pada mobil produksi massal. Musk menegaskan bahwa autopilot Tesla dan opsi swakemudi penuh (full self-driving/FSD) akan segera tersedia untuk pelanggan di China.
Grace Tao, Wakil Presiden Hubungan Eksternal Tesla di China, menyatakan dalam sebuah komentar di surat kabar resmi China, People’s Daily, bahwa teknologi mengemudi otonom adalah salah satu pendorong utama pertumbuhan sektor kendaraan energi baru di China, dengan membawa model bisnis baru seperti layanan robotaxi.
Kunjungan terakhir Musk ke China bertepatan dengan Pameran Otomotif Beijing 2024, yang dimulai pada Kamis dan berlangsung hingga 4 Mei. Meskipun Tesla tidak memiliki stan di acara tersebut, acara ini tetap menarik lebih dari 1.500 peserta pameran yang memamerkan mobil listrik terbaru mereka.
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024