Rumah adalah tempat di mana hati kita diletakkan. Namun, untuk band pop kontemporer asal Jakarta, lightcraft, hal itu tidak sesederhana itu.
Dibentuk di Malaysia pada tahun 2008 saat sedang menimba ilmu di kampus yang sama, lightcraft selalu merasakan perpindahan di mana pun mereka berada. Sebagai band asing di Malaysia, mereka berhasil bertahan dan meraih kesuksesan meskipun jauh dari kampung halaman.
Ketika kembali ke Jakarta pada tahun 2013, mereka menghadapi kesulitan yang sama di mana mereka merasa tak dikenal di kampung halaman. Meskipun demikian, mereka tetap rendah hati dan semangat. Setelah sebelas tahun, mereka masih berada di posisi yang sama, namun komitmen mereka tidak pernah pudar. Seiring dengan perkembangan band dan suara mereka yang semakin matang, lightcraft terus berevolusi dari satu rilisan ke rilisan berikutnya.
Namun, apakah mereka merasa seperti berada di rumah sekarang?
“Ini terasa aneh. Kami sudah lama berada di sini namun tidak pernah merasa benar-benar ‘pulang’ ke mana pun. Kami masih merasa seperti orang asing,” kata vokalis dan penulis lagu, Imam.
Sebagai seseorang yang telah lama merasakan cemas dan kurang percaya diri, Imam juga merasakan hal yang sama dalam kehidupan sehari-harinya. Setelah lebih dari satu dekade tinggal di Malaysia, akhirnya dalam masa pandemi ia menyadari sebuah kesadaran.
“Berpelukan dengan orang yang tersayang dan tidak bisa pergi ke mana-mana membuat saya menyadari bahwa rumah sebenarnya sederhana di mana pun kalian merasa nyaman. Bukan soal di mana atau bagaimana rumah tersebut, melainkan perasaan yang kalian rasakan dan tujuan hidup yang kalian miliki,” ungkapnya.
Setelah menyadari hal tersebut, Imam pun mengambil gitar dan menciptakan lagu “Coming Home”, single terbaru dari lightcraft yang akan menjadi bagian dari re-release deluxe dari album 2022 mereka “Hope + Love”, yang berjudul “Hope + Love (Reanimated Edition)”, yang rencananya akan dirilis pada akhir Mei 2024.
Kolaborasi dengan dua artis dari Filipina, Chelsea Dawn dan Coloura, di bawah label rekaman independen Melt Records berbasis di Kota Cebu, lightcraft menciptakan trek yang sempurna untuk menemani perjalanan atau jalan-jalan di kota dalam lagu “Coming Home”.
Kolaborasi antara lightcraft, Chelsea Dawn, dan Coloura terjadi setelah pertemuan tak terduga antara Imam dan Dexter Sy, salah satu pendiri Melt Records, di Singapura.
Chelsea Dawn dari Kota Dumaguete, Filipina, memberikan vokal yang cocok dengan Imam. Keduanya bersatu dalam lagu ini, serta nada merdu Chelsea yang mengangkat lagu ke level yang lebih tinggi.
Pemimpin produksi dari Coloura, Jake Relacion, menambahkan sentuhan khasnya pada lagu “Coming Home”, memberikan nuansa synth atmosferis dan irama yang memikat.
Kolaborasi ini diwarnai dengan karya seni dari ilustrator dan desainer Indonesia, Kartika Paramita. Kartika terinspirasi oleh lagu tersebut saat menciptakan karya seni yang penuh warna dan hidup untuk “Coming Home”.
Single “Coming Home” juga akan dilengkapi dengan video lirik yang menampilkan lightcraft, Chelsea Dawn, dan Jake Relacion dari Coloura di kampung halaman masing-masing. Video ini akan diedit oleh Reksa Fajar.
Diproduseri oleh Miguel Lim dari Filipina, lagu “Coming Home” adalah lagu pop atmosferis dengan nuansa nostalgia yang melankolis. Sebagai soundtrack yang sempurna untuk menjelajahi kota atau berjalan-jalan di sekitar, “Coming Home” akan menemani Anda dalam pencarian pulang, di mana pun Anda berada.
“Coming Home (feat Chelsea Dawn & Coloura)” akan dirilis oleh Melt Records di Filipina dan Wander Digital di seluruh dunia mulai 25 April 2024. Single ini akan tersedia di berbagai platform streaming seperti Spotify dan Apple Music.
Video lirik untuk “Coming Home (feat Chelsea Dawn & Coloura)” akan ditayangkan perdana di saluran YouTube resmi lightcraft pada hari perilisannya. Anda dapat menonton videonya pada tautan berikut: [https://youtu.be/4p3CAoPQqYY](https://youtu.be/4p3CAoPQqYY)