Multazam Ka’bah adalah salah satu area penting di Masjidil Haram yang banyak diperhatikan oleh jemaah haji dan umrah. Terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah, Multazam dianggap sebagai tempat yang sarat makna dan berkah dalam tradisi Islam.
Kata “Multazam” berasal dari “lazim” yang artinya “melekat/menempel”, merujuk pada area di mana dinding Ka’bah tampak menempel dengan bagian rendah dari pintu Ka’bah. Tempat ini diyakini memiliki keutamaan dan menjadi lokasi yang dianjurkan untuk berdoa, karena dipercaya bahwa doa yang dipanjatkan di sini lebih mudah diterima.
Selain berdoa, jemaah juga berlomba-lomba untuk mencapai pintu Ka’bah, memeluk bangunan suci sambil memohon berkah dan kebaikan. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa doa yang dipanjatkan di Multazam pasti akan dikabulkan.
Ada kisah di mana Rasulullah SAW sendiri mendekapkan wajah dan dadanya di Multazam sambil berdoa. Doa yang beliau panjatkan juga tercatat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah.
Tidak ada doa khusus yang disunahkan untuk Multazam, namun Ada doa yang disarankan untuk dibaca ketika berada di sana. Multazam tidak memiliki batasan waktu khusus, sehingga jemaah bisa mengunjunginya kapan saja selama berada di Masjidil Haram. Tetapi, penting bagi jemaah untuk tetap menjaga adab dan etika agar tidak mengganggu ibadah jemaah lainnya.
Dengan memahami arti dan keutamaan Multazam, diharapkan jemaah dapat mengoptimalkan momen mereka di Masjidil Haram dan merasakan manfaat spiritual yang mendalam selama ibadah haji dan umrah.