Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pengalaman masa kecil yang positif dan bahagia dapat mengurangi risiko depresi dan gangguan kecemasan pada remaja. Penelitian ini dilakukan oleh Hasina Samji dari Universitas Simon Fraser di Kanada, Amerika Serikat, yang melibatkan lebih dari 8.800 pelajar kelas 11 di British Columbia.
Para siswa diminta untuk mengingat kembali pengalaman positif dan negatif yang mereka alami hingga usia 18 tahun, serta menilai tingkat keparahan gejala depresi dan kecemasan, serta kesejahteraan mental dan kepuasan hidup mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa orang dewasa yang mengalami empat atau lebih pengalaman masa kecil buruk memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi, kecemasan, dan bahkan melakukan percobaan bunuh diri.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Child Abuse and Neglect menyimpulkan bahwa remaja tanpa pengalaman masa kanak-kanak yang merugikan memiliki kesehatan mental dan kesejahteraan yang lebih baik. Hasina Samji menekankan pentingnya memberikan dukungan kepada remaja untuk mengatasi krisis dalam kehidupan mereka, terutama dalam menjaga kesehatan mental pasca pandemi COVID-19.
Upaya untuk memberikan dukungan individu, struktural, dan sistemik kepada remaja diharapkan dapat membantu mengurangi risiko dampak buruk kesehatan mental. Langkah-langkah ini juga diyakini dapat memperkuat kesehatan mental remaja dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi mereka.