Jajaran Wing Komando I Kopasgat TNI AU menurunkan 24 penembak jitu atau sniper untuk mengamankan jalannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) yang diselenggarakan di Bali.
Komandan Wing Komando I Kopasgat Kolonel Pas Helmi A. Nange mengatakan bahwa tim Matan dan sniper sebanyak 24 orang akan terlibat dalam pengamanan KTT di Bali. Mereka merupakan bagian dari 100 personel Wing Komando I Kopasgat yang dikirimkan ke Bali untuk menjaga acara tersebut.
Sebelum bertugas di Bali, pasukan akan bergabung dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan menjalani pelatihan bersama. Pengamanan KTT WWF di Bali akan berlangsung mulai 18 hingga 25 Mei 2024.
Selain personel, Helmi juga akan menggunakan alat utama sistem senjata (alutsista) seperti Rudal Chiron dan Smart Hunter. Rudal Chiron akan digunakan untuk menjaga wilayah udara di Bali, sedangkan Smart Hunter akan digunakan untuk memantau aktivitas udara.
Pengaturan penempatan alutsista dan personel akan ditentukan oleh Paspampres. Dengan pengerahan pasukan ini, Helmi menjamin bahwa pengamanan acara WWF akan berjalan dengan maksimal.
Selain itu, Mabes TNI juga akan menurunkan 12.000 personel untuk mengamankan kegiatan WWF di Bali. Mereka akan melakukan pengawasan dan penanganan kesehatan di lokasi sejak satu minggu sebelum acara dimulai.
Pengamanan tidak hanya dilakukan di darat, tetapi juga di wilayah udara dan laut sekitar Pulau Dewata. Armada pesawat juga disiapkan untuk evakuasi jika terjadi bencana alam selama acara berlangsung. Tenaga kesehatan juga akan disiapkan untuk mengantisipasi adanya korban jiwa akibat bencana alam.
World Water Forum ke-10 ini akan mengusung tema “Air untuk Kesejahteraan Bersama” dan mempertimbangkan beberapa subtema terkait tata kelola air, kerja sama, dan inovasi. Forum ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan di sektor sumber daya air dan bertujuan untuk membahas isu-isu terkait air secara komprehensif.