Ketua Prodi Hubungan Internasional UKI: Tegaskan Pentingnya Regulasi Spionase yang Jelas
Direktur CSJGR Universitas Kristen Indonesia (UKI), Arthuur Jeverson Maya, menyampaikan pentingnya regulasi yang detail terkait spionase untuk mencegah dampak negatif di masa depan. Hal ini disampaikan dalam seminar yang diselenggarakan oleh Center for Security and Foreign Affairs (CESFAS) UKI bekerja sama dengan Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia (UI).
Arthuur menyoroti perlunya regulasi yang tegas untuk mengatur kegiatan spionase guna menghindari masalah etika dan hukum. Dia juga mengakui kontradiksi dalam hubungan negara dengan spionase serta pentingnya kemajuan teknologi dalam akses informasi.
Dalam seminar tersebut, Arthuur menekankan pentingnya terus memperbarui teknologi untuk memastikan informasi dapat digunakan secara efektif. Sementara Anggota Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin, membicarakan evolusi intelijen dari masa lalu hingga sekarang dan tantangan dalam penyadapan.
Seminar ini bertujuan untuk membahas isu spyware dan pentingnya regulasi yang seimbang antara keamanan nasional dan hak-hak sipil. Dengan adanya berbagai pakar dan praktisi di bidang spionase, diharapkan seminar ini dapat memberikan kontribusi dalam perumusan kebijakan yang lebih baik di masa depan.
Kehadiran pakar dan praktisi seperti Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UKI, Direktur CESFAS, dan Guru Besar Keamanan Internasional UKI, memberikan wawasan baru dalam diskusi mengenai masa depan regulasi spionase di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia diharapkan dapat menghadapi tantangan keamanan yang semakin kompleks di era digital ini dengan lebih siap dan responsif.
Sumber: https://www.rmoljabar.id/2024/06/11/ketua-prodi-hi-uki-regulasi-spionase-harus-jelas-dan-tegas