Pentingnya Tata Kelola Organisasi yang baik adalah kunci untuk mengelola asosiasi olahraga dan memimpin atlet menuju kesuksesan. Ini karena atlet yang luar biasa lahir dari program pelatihan yang terus menerus disesuaikan dengan zaman, yang dilakukan oleh organisasi pelatihan olahraga kinerja. Persatuan Sepak Bola Sport Indonesia (Federasi Nasional, PP PORDASI) sangat menyadari hal ini, itulah mengapa Konferensi Nasional Luar Biasa PORDASI Hybrid 2024 (Munaslub) diadakan dengan tema ‘Transformasi Organisasi, Mewujudkan Kemandirian PORDASI’. Munaslub diadakan dengan satu agenda utama yaitu mengesahkan AD/ART 2024. Munaslub ini dibuka secara simbolis dengan pukulan gong oleh Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat (KONI), Letnan Jenderal TNI [Purn] Marciano Norman pada tanggal 8 Juni 2024, di Hotel Aston Kartika Grogol, Jakarta. Acara pembukaan dihadiri oleh manajemen KONI Pusat, seperti Kepala Organisasi, Mantan Mayor Jenderal TNI, Eko Budi S.; Kepala Penelitian dan Pengembangan, Erizal Chaniago; Wakil Kepala Organisasi, Eman Sumusi; dan Wakil Kepala Media dan Hubungan Masyarakat KONI Pusat, Tirto. Hadir juga adalah Dewan Pengawas PP.PORDASI, Drs. Thony Saut Situmorang. Ketua KONI Pusat mengapresiasi antusiasme keluarga PORDASI yang luas untuk meningkatkan organisasi demi pencapaian olahraga. “Semuanya akan berkembang dengan baik jika tata kelola organisasi juga ditingkatkan dari waktu ke waktu,” kata Marciano. “Pengembangan olahraga lebih baik jika organisasi memiliki otonomi yang cukup, maka diperlukan bagi kita untuk beradaptasi dengan zaman untuk meningkatkan status saat ini menjadi Federasi Nasional atau cabang olahraga independen,” jelaskan Ketua KONI Pusat, mengomentari konsep Transformasi Organisasi PORDASI. Beberapa komisi seperti Balap, Equestrian, Polo dan Panahan Berkuda, yang berada di bawah PP.PORDASI sesuai AD/ART 2020 akan menjadi empat Federasi Nasional dalam AD/ART 2024 PORDASI. Ini telah menjadi agenda utama untuk diskusi utama, untuk memastikan bahwa di masa depan akan ada empat calon anggota KONI Pusat Federasi nasional, antara lain sebagai berikut: PORDASI Pacu akan diakui secara internasional dengan Otoritas Federasi Balap Kuda Internasional (IFHA), dan PORDASI Equestrian, yang sudah menjadi anggota Fédération Equestre Internationale (FEI). Mengenai kondisi saat ini untuk polo, atas nama Asosiasi Polo Indonesia, menjadi anggota Federasi Polo Internasional (FIP). Di masa depan, akan ada konfirmasi dan peningkatan posisi PORDASI Polo sebagai anggota FIP. Panahan Berkuda (HBA) juga akan menentukan status federasi internasionalnya segera, termasuk membentuk federasi regional bersama Malaysia, Thailand, dan Singapura. Ketua KONI Pusat juga mengingatkan Federasi untuk tidak puas dan selalu kritis demi tata kelola organisasi yang lebih baik. “Saya harap semua administrator PP PORDASI, dan Ketua Pengprov yang hadir secara offline dan online, akan jelas melihat manfaat bagi organisasi. “Lihatlah nilai tambah yang diberikan kepada organisasi sendiri, kita juga tidak boleh mudah puas dengan situasi yang ada,” katanya. “Perbedaan adalah hal yang normal, namun menemukan solusi terbaik untuk kebaikan bersama juga merupakan suatu keharusan,” kata Ketua KONI Pusat. Ketua PP PORDASI, Triwatty Marciano menjelaskan bahwa Konferensi Nasional PORDASI 2024 dihadiri oleh 17 Pengprov (Provinsi) dari 25 Pengprov yang ada. Diskusi yang dilakukan dirapatkan, karena sebelumnya telah ada Tim Transformasi yang anggotanya terdiri dari beberapa perwakilan PP PORDASI dan tiga perwakilan tambahan dari masing-masing Pengprov. Juga disebutkan bahwa AD/ART 2024 PORDASI yang akan disahkan akan menjadi dasar bagi PORDASI 2024. Jika AD/ART 2024 PORDASI disahkan, Konferensi Nasional XIV PORDASI 2024 akan memilih empat Ketum Head Commisions – untuk PORDASI Pacu, PORDASI Equestrian, PORDASI Polo dan PORDASI Archery. Singkatnya, posisi semua Ketua Komisaris (Ketua Umum) PORDASI Pacu, PORDASI Equestrian, PORDASI Polo dan PORDASI Equestrian Archery yang akan terpilih, memiliki posisi yang lebih signifikan dibandingkan dengan AD/ART PORDASI 2020, di mana hanya ada Ketum PP PORDASI sebagai Ketua Komisi. Sebagai hasilnya, Dewan Pimpinan akan diisi dengan nama-nama besar yang diharapkan mampu memimpin atlet meraih kejuaraan, selain membangun industri olahraga berkuda. Membahas PORDASI Pacu, salah satu calon yang namanya sedang ramai diperbincangkan adalah Aryo Djojohadikusumo, salah satunya karena, sejak melanjutkan kepemimpinan almarhum H.Alex Asmasoebrata, nama DKI Jakarta sebagai Provinsi sudah berprestasi dengan baik dari segi pencapaian sebagai Provinsi. Provinsi DKI Jakarta sudah beberapa kali menjadi juara nasional dalam berbagai olahraga, termasuk kejuaraan balap kuda, equestrian dan panahan nasional, termasuk dapat menyelenggarakan tiga kejuaraan nasional sekaligus pada 2023. Salah satu pencapaian terbaru adalah kemenangan Kejuaraan Nasional Balap Kuda PORDASI ke-57 Seri 1 pada tahun 2023 dalam kelas 3 Tahun A/B Derby Indonesia sepanjang 2.000 meter. Prestasi kelas unggulan ini dicapai oleh kuda Bintang Maja dh King Bejo, milik H. Obeng Sobari dengan joki Ended Rahmat. Untuk PORDASI Equestrian, ada beberapa nama seperti Sekretaris Jenderal PP.PORDASI saat ini, yaitu Adinda Yuanita, yang merupakan figur Equestrian & pemilik kandang Equinara Horse Sports, berbasis di fasilitas Jakarta International Equestrian Park Pulomas. Ada juga nama Rafiq Hakim Radinal, pemilik Arthayasa Stables dan juga anggota dewan pengawas saat ini dari PP.PORDASI. Selanjutnya, ada Ferry Kono yang saat ini di Dewan Pengawas LPDUK, yang juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal KOI. Tak kalah dengan besar, mantan Ketum PP.PORDASI Eddy Saddak (H.M.Chaidir Saddak), yang juga bisa menjadi pilihan lain, mengingat perubahan aturan PORDASI Equestrian yang memungkinkan dia untuk kembali mencalonkan diri. Lanjut ke HBA, kemungkinan saat ini Ketua Komisi HBA PP. PORDASI, Mayor Jenderal TNI Agape Zacharia Dondokambey, akan menjadi salah satu tokoh terkemuka di komunitas HBA. Selama kepemimpinannya, HBA telah berkembang dengan baik, mulai dari tata kelola organisasi, pembentukan aturan, dan regenerasi. Terakhir, Polo, yang saat ini dikelola oleh Komisi Polo; Komisi ini dipimpin oleh RM. Harkat Boedi Susetio yang juga didukung oleh Bendahara Gozali Romli Azis, Koordinator Kompetisi Bangun PW Marpaung, serta Koordinator Hubungan Masyarakat Hendra Sukanto. Selain itu, juga terdapat H.Mohammad Bunyamin, yang kini juga menjadi salah satu dewan pengawas PP.Pordasi. Tidak ketinggalan juga adalah Sugiono, yang pernah memimpin Komisi Polo PP PORDASI. Tentu, selain nama-nama tersebut, ada juga orang-orang yang diusulkan lainnya, seperti Clarinda Tjian Dharmadi, pemilik klub Polo Semper Anticus, yang pernah membuat nama Indonesia terkenal karena prestasinya di Cirencester Ladies Open di Inggris pada Agustus 2022.