Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah lulusan Universitas Indonesia (UI) dr. Yahya Berkahanto Juwana, Sp. J. P, Subsp. K. I. (K), Ph.D, FIHA menegaskan bahwa tidak semua penderita penyakit jantung koroner memerlukan pemasangan ring (stent) jantung. Penderita yang stabil mungkin hanya perlu mengonsumsi obat-obatan.
Penyakit jantung koroner (PJK) disebabkan oleh adanya plak Atherosclerotic yang menumpuk di dalam dinding arteri dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Ketika plak pecah, dapat memicu pembentukan gumpalan darah yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah sepenuhnya.
Pemasangan stent jantung masih dianggap sebagai solusi efektif untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah. Namun, tindakan ini hanya dilakukan jika terapi pengobatan tidak efektif. Selain itu, gaya hidup sehat juga dapat membantu menangani penyakit jantung koroner.
Gejala serangan jantung koroner meliputi nyeri dada, sesak nafas, dan gejala lainnya yang biasanya muncul saat beristirahat atau beraktivitas. Penyakit ini umumnya dialami oleh mereka yang memiliki faktor risiko tertentu seperti usia, riwayat keluarga, merokok, dan kondisi kesehatan lainnya.
Dalam kasus serangan jantung koroner, penting untuk segera mendapatkan pengobatan dan prosedur kateterisasi di rumah sakit terdekat. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung, dan menjaga gaya hidup sehat juga dianjurkan untuk mencegah progresivitas aterosklerosis.