Senin, 17 Juni 2024 – 00:10 WIB
Semarang – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, memerintahkan kepada para pengurus Pelindo untuk mempercepat penanganan rob di Pelabuhan Tanjung Emas.
Dia menyatakan bahwa rekayasa konstruksi harus dilakukan agar penanganan rob di pelabuhan tersebut bisa dipercepat.
“Pasalnya, jika tidak cepat, barang-barang di Jawa Tengah akan tidak semuanya menuju Pelabuhan Tanjung Emas, sebagian akan menuju Jakarta atau Surabaya. Hal ini dapat menyebabkan biaya logistik menjadi lebih tinggi,” kata Budi Karya dalam keterangannya, Minggu, 16 Juni 2024.
Saat ini akumulasi rob di Pelabuhan Tanjung Emas mencapai 11 sentimeter. Menhub menyatakan bahwa akumulasi tersebut disebabkan oleh tinggi rob yang mencapai 5 sentimeter dan daratan pelabuhan turun sebanyak 6 sentimeter.
Pelindo telah mengalokasikan biaya sebesar Rp 1,2 triliun untuk melakukan rekayasa konstruksi sebagai upaya penanganan masalah tersebut. Pekerjaan tersebut telah dimulai sejak tahun lalu dan ditargetkan selesai pada tahun 2028.
Menhub juga menekankan bahwa Pelindo perlu mencari teknologi yang dapat menangani masalah tersebut secara permanen, seperti yang sudah diterapkan di pelabuhan-pelabuhan Jakarta dan Surabaya.
“Kenaikan air laut akan terus terjadi ke depannya. Jika dibangun dengan struktur yang lebih baik, maka meskipun ada rob, penurunan pelabuhan tidak akan terjadi,” ujar Menhub.
“Rob ini tidak hanya terjadi di Pelabuhan Tanjung Emas, tetapi juga terjadi di seluruh Pantai Jawa,” tambahnya.