Inveigh, band indie punk/grunge/alt-rock asal Malang telah merilis EP debut yang berjudul Dinamika di DSP pada 23 Agustus 2024 kemarin. Inveigh adalah proyek supergrup yang terdiri dari musisi underground Malang seperti Julius Rinda Bagus (Take This Life), Anizar Yasmeen (Extreme Decay), Eltria Raffi (Dazzle) dan Raditia Putra (Young Savages, Mocking My Friends).
“Pelatihan pertama dilakukan pada bulan November 2023. Kami menghabiskan waktu yang cukup intens pada akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024, yang akhirnya menghasilkan materi untuk EP Dinamika,” jelas Julius.
“Aku ingin membentuk sebuah band rock, lalu aku mengajak Nizar namun belum terbentuk. Setelah reuni TTL pada April 2023, keinginan untuk memulai sebuah band kembali muncul. Aku bertanya pada Nizar dan dia langsung merespon dengan “Gas”. Kemudian aku mencari anggota band untuk posisi gitar dan drum,” tambahnya.
EP debut Inveigh Dinamika adalah representasi dari krisis kehidupan atau krisis paruh baya setelah usia 30 tahun. Ini merupakan warisan dan pengetahuan tentang dinamika orang dewasa (sebagian besar sudah berkeluarga) yang menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang lagu-lagu mereka bercerita tentang kenangan masa remaja, dan terkadang mencoba menghidupkan kembali ambisi yang belum tercapai. Band ini terdiri dari tiga orang yang berusia di atas 30 tahun dan seorang gitaris muda yang sedang mengalami krisis di usia seperempat abad.
Secara umum, EP Dinamika membahas tema “krisis paruh baya” berdasarkan konsep psikologi Midlife Crisis yang dikemukakan oleh Elliott Jaques, seorang psikoanalis asal Kanada. Jaques menuliskan bahwa selama masa ini, kita dihadapkan pada keterbatasan diri, kemungkinan yang terbatas, dan kematian. Orang yang mengalami krisis paruh baya mungkin meragukan pilihan hidup mereka dan mencari arah hidup yang baru.
Inveigh menciptakan 5 lagu yang mencerminkan krisis paruh baya lebih dekat dengan pengalaman pribadi mereka sebagai orang Indonesia, terutama yang berasal dari Jawa dan tinggal di Malang. Lagu-lagu ini dinyanyikan dalam bahasa Indonesia agar pesan depresi dan harapan dapat tersampaikan dengan jelas kepada pendengarnya. Mereka berharap agar penggemar bisa langsung merasakan isi lirik tanpa harus mengartikan makna yang lebih rumit.
Dalam hal sonik, musik Inveigh berkembang dari garage punk menuju gaya alt-rock yang mengingatkan pada band-band seperti The Bronx, The Ghost of a Thousand, Pure Love, Gallows, dan The Damned Things. Mereka menggabungkan suara gitar distorsi yang luas dengan energi punk rock.
Proses penulisan dan latihan untuk EP Dinamika dimulai pada November 2023 hingga Februari 2024. Perekaman dilakukan pada bulan Februari di beberapa tempat berbeda: drum dan bass di Sirius, vokal di Haum, dan gitar di 202 Studio. Proses mixing dan mastering dilakukan oleh Dzul Fawaid di Studio Barkah, dan EP Dinamika akhirnya selesai pada bulan April 2024.
EP Dinamika dapat didengarkan melalui Bandcamp sejak tanggal 1 Juni 2024 melalui Haum Entertainment. Sedangkan untuk platform streaming digital, EP ini sudah tersedia sejak 23 Agustus 2024. EP ini memberikan gambaran kehidupan urban pria paruh baya awal di Indonesia.