Media center PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara terus melakukan rapat koordinasi untuk memastikan peliputan ajang olahraga terbesar di Indonesia berjalan dengan lancar. Rapat ini menghubungkan kedua lokasi, memberikan kesempatan kepada rekan media untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan informasi terkait peliputan, akses ke venue, serta jadwal dan hasil pertandingan.
Di Aceh, media center telah siap digunakan sebagai venue utama untuk konferensi pers dan pengelolaan data pertandingan. Tirto Prima Putra, Ketua Panwasrah Bidang Media dan Humas Wilayah Aceh, PON XXI Aceh-Sumut 2024, menyatakan, “Media center di Aceh telah berfungsi dengan lebih baik dan sudah dapat digunakan sebagai venue yang mendukung kegiatan peliputan.”
Namun, jadwal konferensi pers masih perlu disepakati karena beberapa rekan media masih berada di venue hingga pukul 5 sore. Tirto menambahkan, “Yang perlu disepakati adalah jadwal konferensi pers, karena beberapa rekan media masih berada di venue hingga pukul 5 sore.”
Tirto juga mengungkapkan masalah terkait pelaporan jumlah medali yang tidak akurat. “Salah satu permasalahan yang muncul adalah adanya laporan berita yang mencantumkan jumlah medali melebihi yang seharusnya. Hal ini perlu diperbaiki dan ditegaskan agar jumlah medali yang dilaporkan konsisten dan sesuai dengan data resmi,” tegas Tirto.
Di Sumatera Utara, Raja Pane Parlindungan, Ketua Panwasrah Bidang Media dan Humas Wilayah Sumut, menjelaskan bahwa persiapan masih dalam tahap penjajakan, terutama dalam penyediaan narasumber di venue pertandingan. Raja juga mengidentifikasi kendala dalam akses hasil pertandingan, terutama bagi rekan media dari Sulawesi Tenggara.
“Salah satu kendala yang dihadapi adalah pengiriman media yang datang bergelombang, yang menyebabkan kebingungan karena akses yang belum sepenuhnya tersedia,” ujarnya. Untuk mengatasi hal ini, Raja mengungkapkan bahwa sudah ada situs resmi dan pricelist terkait website yang akan segera diluncurkan, yang akan menyediakan hasil data pertandingan.
Selain itu, rekan media dari Kendari juga menanyakan tentang transportasi ke berbagai venue. Raja menjelaskan bahwa media center di Medan akan menyediakan transportasi untuk memfasilitasi para rekan media. “Transportasi ini dijadwalkan menghubungkan media center dengan Hotel Santika dan GOR Madya, serta mengantarkan rekan media ke venue pertandingan dan sebaliknya,” jelas Raja.
Terkait akses peliputan pembukaan PON XXI Aceh-Sumut di Aceh, Tirto menyatakan bahwa akan ada undangan resmi dan ID card khusus. “Rekan media membutuhkan ID card khusus atau undangan resmi untuk masuk ke stadion. Ada kemungkinan ID card akan dilengkapi hologram khusus dari Paspampres jika ada screening, namun hingga kini belum ada informasi lanjutan dari pihak Paspampres,” tegas Tirto.
Di Sumatera Utara, karena tidak ada kunjungan presiden, jurnalis dapat menggunakan ID card standar dan akan disediakan surat resmi.
Terakhir, Raja menambahkan bahwa rekan media yang telah menyelesaikan peliputan di Sumatera Utara dan ingin berpindah ke Aceh, atau sebaliknya, diperbolehkan asalkan menggunakan ID card yang telah disediakan.
“Bagi rekan media yang selesai meliput di Aceh dan ingin melanjutkan liputan di Sumatera Utara, akses ID card media berlaku di kedua wilayah tersebut,” jelas Raja.
Hal ini diharapkan dapat memudahkan proses peliputan dan menjaga kesinambungan informasi dari kedua provinsi tuan rumah PON XXI/2024.