Aceh dikenal karena keistimewaan dalam penerapan syariat Islam, sehingga banyak orang yang mempersiapkan diri untuk menghargai tuan rumah ketika berkunjung ke sana. Namun, para peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh justru mengalami pengalaman yang luar biasa.
Adat Peumulia Jamee yang menekankan pentingnya memuliakan tamu sangat terasa bagi para pendatang. Hal ini menjadi inspirasi bagi tuan rumah PON berikutnya di NTB-NTT. Peserta dari berbagai provinsi di Indonesia bersatu di Aceh dengan semangat memuliakan tamu.
Selama acara PON, peserta dan atlet tidak hanya mendapat pengalaman olahraga yang menyenangkan, tetapi juga menikmati keramahan masyarakat Aceh dan kelezatan kuliner khas Aceh. Kopi Aceh juga mendapat pujian dari para atlet, termasuk atlet angkat berat asal Bali, Ni Kadek Ernawati.
Keamanan Aceh juga menjadi sorotan positif bagi para atlet. Mereka merasa aman dan nyaman selama berada di Aceh, berbeda dengan pengalaman di tempat lain.
Manajer dan atlet dari berbagai provinsi juga memberikan apresiasi atas keramahan dan pelayanan yang mereka terima di Aceh. Mereka memuji venue olahraga yang membanggakan dan kesan positif yang mereka dapat selama berada di Aceh.
Meskipun mengakui adanya kekurangan dalam penyelenggaraan acara, para peserta dan atlet tetap memberikan pujian dan ucapan terima kasih kepada masyarakat Aceh atas keramahannya. Permintaan maaf juga disampaikan atas segala ketidaknyamanan yang mungkin terjadi selama acara.
Sebagai tanda perpisahan, masyarakat Aceh menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua tamu dari 38 provinsi di Indonesia yang telah hadir dan berpartisipasi dalam PON XXI Aceh-Sumut 2024. Mereka menyebut kenangan bersama tamu mereka sebagai sesuatu yang indah dan penuh kebahagiaan.