Disabilitas dan difabel sering digunakan untuk merujuk kepada seseorang yang memiliki keterbatasan baik secara fisik maupun mental. Namun, kedua istilah tersebut memiliki makna yang berbeda dalam penggunaannya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), disabilitas adalah kondisi tubuh atau pikiran yang membuat seseorang sulit melakukan aktivitas tertentu dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Disabilitas dapat memengaruhi berbagai hal seperti penglihatan, pergerakan, berpikir, mengingat, pembelajaran, berkomunikasi, mendengar, kesehatan mental, dan hubungan sosial.
Disabilitas diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam melakukan aktivitas tertentu dan dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain disabilitas fisik, disabilitas sensorik, disabilitas intelektual, dan disabilitas mental.
Sementara itu, difabel adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada seseorang yang mengalami disabilitas dengan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Difabel digunakan sebagai istilah yang lebih halus untuk menggambarkan kondisi keterbatasan seseorang yang memiliki disabilitas.
Seorang difabel tidak sama sekali tidak mampu beraktivitas, namun hanya terbatas dalam melakukan aktivitasnya. Mereka masih bisa menjalani aktivitasnya dengan bantuan alat khusus yang dapat membantu mereka.
Sebagai contoh, seorang pelajar yang mengalami gangguan pendengaran bisa disebut sebagai penyandang disabilitas karena memiliki masalah pada fungsi pendengaran. Namun, pelajar tersebut juga bisa dikatakan sebagai difabel karena memiliki keterbatasan dalam mendengar, namun bisa diatasi dengan alat bantu dengar untuk berinteraksi dengan orang lain.
Dari penjelasan di atas, terlihat perbedaan antara istilah difabel dan disabilitas dalam hal penggunaannya sehari-hari. Penggunaan istilah difabel cenderung lebih halus karena menunjukkan bahwa seseorang masih memiliki kemampuan untuk beraktivitas meskipun mengalami keterbatasan.
Penulis: Sri Dewi Larasati
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024