Kamis, 10 Oktober 2024 – 22:55 WIB
Jakarta, VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menegaskan, untuk mendukung kedaulatan energi nasional, diperlukan sejumlah terobosan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas serta energi ramah lingkungan (green energy) di Indonesia.
Baca Juga :
Dukung Prabowo Ubah Skema Subsidi Energi, Pimpinan MPR: Agar Tepat Sasaran
Bahlil menyatakan bahwa sebagai salah satu program utama dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto, hal ini harus menjadi perhatian khusus. Seiring dengan fakta bahwa produksi minyak nasional sering mengalami penurunan hingga hanya mencapai 600 ribu barel minyak per hari, sementara konsumsi nasional mencapai 1,6 juta barel minyak per hari.
“Berdasarkan data ini, memang perlu adanya terobosan untuk meningkatkan produksi minyak dan gas,” ujar Bahlil di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 10 Oktober 2024.
Bahlil juga mengakui bahwa saat ini Indonesia menghadapi masalah dalam produksi minyak dan meningkatnya impor gas. Oleh karena itu, untuk mewujudkan sektor energi yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia, harus menyelesaikan masalah-masalah dalam sektor migas dengan baik.
Baca Juga :
Respons Bahlil soal Banyak Menteri Jokowi Disebut Masuk Kabinet Prabowo
“Kita harus memastikan bahwa sektor energi harus tetap berdaulat, mandiri, dan berkelanjutan serta adil bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Bahlil.
Di sisi lain, Bahlil menekankan bahwa energi hijau alias green energy, juga merupakan faktor penting dalam mendukung kedaulatan energi dan mencapai komitmen net-zero emisi.
“Jika berbicara tentang green energy, maka hilirisasi adalah salah satu instrumen yang penting. Sekarang kita sedang mencari solusi yang mendukung program tersebut,” kata Bahlil.
Hal ini membuat Presiden Terpilih Prabowo Subianto selalu menyampaikan gagasan dan program penting, terutama terkait kedaulatan energi.
“Hilirisasi merupakan faktor penting, dan kita akan melaksanakan perintah bapak presiden baik saat ini maupun di masa yang akan datang,” ujarnya.