Joey The Gangster, sebuah unit punk rock asal Bandung, memiliki kisah panjang yang dimulai dari persahabatan di bangku sekolah dasar. Band ini didirikan oleh Adit (bass, vokal latar) dan Pite (gitar, vokal utama), yang terinspirasi oleh kakak Pite, Junior (gitar, vokal latar), yang sebelumnya telah membentuk band. Pengaruh Junior sebagai musisi membuka jalan bagi terbentuknya Joey The Gangster pada tahun 2008.
Setelah Adit dan Pite mulai perjalanan musik mereka, Pite memperkenalkan Uwho, seorang drummer berbakat, kepada Adit. Uwho kemudian bergabung sebagai drummer, melengkapi formasi awal band yang kemudian diikuti oleh Junior.
Formasi ini mulai dikenal di kancah punk rock lokal dengan membawakan lagu-lagu penuh semangat pemberontakan, seperti “Against Government” dan “No Work No Fuckin Pay.” Lagu-lagu ini menjadi lagu utama Joey The Gangster saat tampil di berbagai studio gigs di Bandung.
Nama Joey The Gangster berasal dari obrolan antara Pite dan Adit, yang saat itu terinspirasi oleh suasana jalanan kota Bandung yang dipenuhi oleh teror gangster.
Bagi mereka, sosok gangster mewakili figur pemberontak yang berani melawan ketidakadilan dan mengungkapkan keresahan rakyat yang tertindas. Identitas ini terus dipegang oleh Joey The Gangster dalam setiap karyanya, menjadikan mereka simbol perlawanan dalam musik punk rock.
Meskipun perjalanan band ini sempat terhenti pada tahun 2012 karena kesibukan masing-masing anggota, semangat mereka untuk berkarya tidak pernah padam.
Pada tahun 2016, keinginan untuk bermain musik bersama membawa mereka kembali ke studio. Hasilnya, mereka merilis EP berjudul ‘Barisan Kebencian’, sebuah manifestasi dari amarah dan keresahan yang terpendam selama masa vakum.
Namun, dilema kembali menghampiri Joey The Gangster pada tahun 2020 ketika Adit, salah satu pendiri band, memutuskan untuk beristirahat. Meskipun kehilangan salah satu anggotanya, band ini tetap berkomitmen untuk melanjutkan perjalanan musik mereka.
Di tahun 2021, mereka kembali dengan single “Never Promises,” yang menegaskan bahwa suara pemberontakan mereka belum padam. Lagu ini menjadi simbol keteguhan mereka dalam melawan penindasan dan ketidakadilan, meskipun menghadapi berbagai rintangan.
Karya terbaru Joey The Gangster, album penuh berjudul ‘Salam Pemberontak’, akhirnya dirilis pada tahun 2024. Album ini berisi 12 lagu, termasuk “Never Promises”, “Salam Pemberontak”, “Krisis”, “The Day You’ll Leave”, “Menuju Mati”, “Tersesat”, “Labirin Dunia”, “Everything To Destroy You”, “Raja Binasa”, “Berkati Jalan Ini”, “Jawaban”, dan “Face Reality”.
Dengan lirik yang penuh perlawanan dan semangat, album ini kembali mengingatkan pendengar tentang misi Joey The Gangster: membela hak-hak mereka yang tertindas.
‘Salam Pemberontak’ secara resmi diluncurkan di berbagai platform musik digital pada 1 Oktober 2024, menandai kembalinya Joey The Gangster ke panggung punk rock Indonesia.
Melalui karya ini, mereka terus menyuarakan pemberontakan dan ketidakadilan, menunjukkan bahwa semangat mereka masih berkobar, siap melawan segala bentuk penindasan melalui musik.