Presiden Prabowo Subianto, pada Selasa (21/10), secara resmi melantik Muhamad Mardiono sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan di Istana Negara, Jakarta. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengingat PPP sendiri menjadi Partai oposisi pada saat Pilpres 2024 dan tidak lolos mengisi kursi parlemen di gedung DPR RI Senayan. Namun, PPP berpindah haluan menjadi pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran setelah Pilpres.
Sebelum dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Mardiono dikenal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Lahir di Yogyakarta pada 11 Juli 1957, Mardiono merupakan seorang politisi dan pengusaha yang memiliki beberapa perusahaan di berbagai sektor.
Mardiono juga aktif di dunia politik sebelum menjabat sebagai Plt Ketum PPP, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP PPP dan Ketua DPW PPP Provinsi Banten. Dia juga memiliki pengalaman sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan pernah menjabat di Kadin Indonesia.
Dengan pengalaman yang dimilikinya, Presiden Prabowo memberikan jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan kepada Mardiono dengan harapan dapat membantu mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada di Indonesia. Tugasnya meliputi koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, pengendalian program-program pemerintah, serta mewujudkan agenda pembangunan sesuai dengan sustainable development goals (SDGs).
Mardiono juga bertanggung jawab dalam meningkatkan produksi bahan baku pangan dalam negeri untuk mengurangi impor dan memastikan distribusi pangan merata di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, ia juga perlu memastikan diversifikasi pangan berjalan dengan baik agar masyarakat Indonesia tidak hanya bergantung pada beras sebagai bahan pangan utama.
Dengan tugas yang diembannya, Mardiono diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan mencapai target SDGs yang lebih luas di masa depan.