Duo indie-pop asal San Francisco, corner club, baru saja meluncurkan EP terbaru mereka bertajuk ‘no refunds’, yang juga memperkenalkan single baru berjudul “maplecrest drive”. Dengan karakteristik musik yang khas, single ini mencerminkan perjalanan tematis EP tersebut, menjelajahi cinta, nostalgia, dan penerimaan diri.
“maplecrest drive” menjadi salah satu titik fokus dari EP ini, memadukan energi yang powerful dan kental dengan warna musik corner club yang khas. Anda dapat mendengarkan EP terbaru mereka melalui tautan ini.
Melalui EP ini, corner club menyajikan eksplorasi emosional yang kompleks, membingkai perjalanan mencari dan menerima jati diri dengan cara yang unik. Berbagai simbolisme digunakan untuk menggambarkan pengalaman ini, seperti kisah cinta melalui metafora donat, atau mitos masa kecil yang direpresentasikan oleh jeruk klementin.
Dalam karya ini, Savannah, vokalis corner club, menyampaikan bahwa proses pembuatan EP dipenuhi dengan momen inspirasi yang terus berkembang, mencerminkan perjalanan mereka menuju versi baru diri mereka sendiri.
Seluruh proses kreatif untuk EP ini dilakukan di home studio yang mereka bangun sendiri di ruang bekas gudang furniture. Dengan pendekatan DIY, EP ini memancarkan energi mentah dan penuh kreativitas.
Setiap lagu dalam ‘no refunds’ menunjukkan gaya penceritaan yang unik, menciptakan dunia yang terhubung dengan pendengar secara lebih dekat. Ada lima lagu dalam EP ini, masing-masing dengan nuansa khas yang tetap menyatu dalam benang merah tema cinta, masa kecil, dan kejujuran.
Single utama, “maplecrest drive”, adalah sebuah anthem indie-rock yang menceritakan perjuangan menemukan diri sendiri di tengah transisi menuju kedewasaan. Lagu ini menawarkan perpaduan menarik antara nuansa akustik yang nostalgia dan permainan gitar yang kuat.
Klimaksnya dibangun melalui solo gitar yang ekspresif, berkembang menjadi aransemen teatrikal dengan vokal yang intens dan bagian choir yang mengesankan. Lagu ini berhasil menangkap esensi emosi yang dalam, menciptakan pengalaman mendengarkan yang tak terlupakan.
corner club sendiri adalah kolaborasi antara Savannah Du dan Michael Zhang, yang memulai perjalanan musik mereka sejak bertemu di grup a cappella di kampus.
Proyek musik ini berkembang menjadi ruang eksplorasi kreatif, dengan sesi jamming setelah jam kerja berubah menjadi karya orisinal yang kemudian menarik perhatian audiens global. Sejak dibentuk pada tahun 2018, mereka telah mendapatkan lebih dari 10 juta stream dan 200 ribu pendengar bulanan di platform musik digital.
Musik corner club telah berhasil masuk ke berbagai playlist editorial Spotify seperti Fresh Finds, Dope AF, Aesthetic, dan New Music Friday, termasuk untuk wilayah Indonesia. Single mereka sebelumnya, “Manhattanhenge”, bahkan sempat masuk dalam daftar Viral 50 Thailand di Spotify.
Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pendengar terbanyak, bersanding dengan Filipina, Taiwan, Singapura, Vietnam, dan Malaysia. Hal ini menunjukkan bahwa musik mereka memiliki daya tarik lintas budaya dan audiens, menjadikan mereka salah satu nama yang patut diperhatikan di skena indie-pop global.
Dengan karya-karya yang terus berkembang, corner club membuktikan bahwa mereka adalah bagian dari gelombang baru musik indie yang berpengaruh, menghadirkan cerita yang otentik melalui pendekatan kreatif yang segar.
EP ‘no refunds’ adalah bukti lain dari kemampuan mereka untuk menciptakan musik yang menggugah emosi sekaligus relevan bagi berbagai generasi.