Pasar Modal Indonesia Akan Hadapi Tantangan pada Tahun 2025
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi bahwa Pasar Modal Indonesia akan menghadapi sejumlah tantangan pada tahun 2025. Ancaman tersebut diprediksi akan lebih dinamis, dan OJK telah menyiapkan sejumlah program untuk mengantisipasi kondisi tersebut.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyatakan bahwa pasar modal domestik telah menunjukkan resiliensi yang luar biasa sepanjang tahun 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Pasar Modal Syariah, reksadana, penghimpunan dana (IPO), hingga bursa karbon menunjukkan pertumbuhan positif.
Dalam pertemuan Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024, Inarno mengungkap proyeksi OJK untuk tahun depan. Pasar modal masih dihadapkan pada berbagai tantangan yang dinamis.
OJK telah melakukan antisipasi dengan terus berkomitmen meningkatkan peran dalam menciptakan pasar modal yang lebih stabil, transparan, dan mendalam demi memperkuat ekosistem keuangan Indonesia. Langkah-langkah strategis telah dirancang oleh OJK untuk menghadapi kompleksitas tantangan ke depan, termasuk peralihan pengawasan keuangan derivatif.
Selain itu, OJK akan memprioritaskan program-program pengembangan dan pendalaman pasar modal untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan. Semua langkah ini bertujuan untuk memajukan pasar modal Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan.
OJK mengimbau agar regulator, pelaku industri, dan seluruh pemangku kepentingan di pasar modal terus menjaga sinergi yang baik untuk mencapai kinerja yang lebih baik dan optimal di masa depan. Semoga kerjasama di antara para stakeholder dapat membangun pasar modal Indonesia yang inklusif, berkelanjutan, dan tangguh dalam menghadapi segala tantangan.