Perayaan tahun baru imlek selalu identik dengan berbagai hidangan khas yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga sarat makna simbolis. Setiap makanan yang disajikan memiliki filosofi mendalam yang dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kemakmuran bagi keluarga. Tradisi ini telah diwariskan turun-temurun, menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan imlek di seluruh dunia. Hidangan-hidangan tersebut tidak hanya dinikmati sebagai santapan, tetapi juga sebagai doa dan harapan untuk tahun yang lebih baik. Salah satu hidangan yang paling sering ditemui adalah kue keranjang atau Nian Gao, yang menjadi hidangan wajib saat Imlek. Terbuat dari tepung ketan dan gula, kue ini melambangkan harapan untuk mencapai “tingkat yang lebih tinggi” dalam kehidupan,
baik dalam karier, pendidikan, maupun aspek lainnya. Karena teksturnya yang kenyal dan lengket, kue keranjang juga dianggap sebagai simbol keharmonisan keluarga. Keharmonisan ini dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan dan kedamaian bagi setiap anggota keluarga di tahun yang baru. Beberapa makanan khas Imlek yang dipercaya membawa keberuntungan antara lain kue mangkok, lumpia, manisan segi delapan, kue ku, kue bulan, dumpling, mi panjang umur, jeruk mandarin, dan ikan. Menyantap makanan-makanan khas ini selama perayaan Imlek tidak hanya sebagai tradisi kuliner, tetapi juga sebagai simbol harapan dan doa untuk tahun yang lebih baik. Setiap hidangan yang disajikan mengandung makna mendalam, yang dipercaya dapat membawa berkah dan kemakmuran.