Silence Reloader merilis “Tonight We All Die Young” secara diam-diam di platform streaming digital tanpa promosi yang besar. Ini dilakukan karena proyek Silence Reloader masih dalam tahap pengembangan sebelum peluncuran resmi. Dalam eksperimen ini, Vanor ingin memahami bagaimana pendengar merespons musiknya. Band dreamcore ini memadukan metalcore modern dengan estetika psikologis surealis untuk menciptakan sentuhan unik dalam setiap lagunya, mengeksplorasi batasan genre dengan visi artistik yang orisinal.
Meskipun demo ini tidak ditujukan untuk perhatian besar, respons yang diterima dari lingkungan sekitarnya membantu menyempurnakan proses kreatif, terutama pada bagian pascaproduksi. Proses produksi ini dilakukan oleh Vanor sendiri di studio kecil yang disebutnya sebagai “Silent Chamber”. Tim kecil Vanor mendalami studio ini untuk mencari nada yang sempurna untuk album debut Silence Reloader.
Sebuah ide tak terduga muncul, Vanor memutuskan untuk memberi “Tonight We All Die Young” versi baru yang lebih gelap dan mendalam, dikenal sebagai “extended mix”. Meskipun proyek ini awalnya adalah usaha solo Vanor, dukungan dari teman-teman seperti Rafad dan Vincent berperan penting dalam menjaga proyek ini berjalan lancar.
Proyek Silence Reloader yang inovatif dan penuh dedikasi memiliki potensi untuk menjadi sorotan di dunia musik metal modern dengan eksperimen yang terus dilakukan oleh Vanor. Meskipun belum memutuskan apakah akan menjadi band penuh atau tetap sebagai proyek solo, Vanor terus melangkah maju dengan visi untuk memberikan warna baru dalam musik yang diciptakannya.