Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, memberikan masukan terkait investasi sektor energi terbarukan di India. Investor asing membutuhkan kepastian, terutama dalam hal regulasi. Menurut Anindya, tantangan terbesar bagi perusahaan yang terlibat dalam proyek energi terbarukan dan teknologi energi bersih di India adalah masalah infrastruktur dan integrasi jaringan energi. Keterbatasan seperti kapasitas jaringan yang tidak memadai, kehilangan transmisi, dan keterlambatan dalam mengintegrasikan proyek energi terbarukan ke dalam jaringan, mempengaruhi kelayakan dan profitabilitas investasi energi bersih.
Di sisi lain, pembiayaan dan pengembalian investasi proyek energi bersih di India menghadapi tantangan, seperti kebutuhan akan modal awal yang signifikan. Ketidakpastian regulasi, sengketa tarif, dan keterlambatan pembayaran juga dapat memengaruhi arus kas dan ROI. Untuk mengatasi hal ini, Anindya merekomendasikan India untuk menyederhanakan kerangka kebijakan dan menawarkan kepastian jangka panjang. Kebijakan yang jelas, konsisten, dan jangka panjang dalam sektor energi bersih diperlukan untuk menarik investasi asing. India juga harus memastikan penerapan kebijakan energi terbarukan yang seragam di seluruh negara bagian, mengurangi penundaan prosedural dalam persetujuan, dan memberikan insentif seperti pengecualian pajak atau izin prioritas bagi investor asing. Selain itu, pemerintah India juga dapat membangun platform bilateral dengan Indonesia untuk mempromosikan berbagi teknologi dan pengembangan bersama dalam solusi energi bersih tingkat lanjut. Menyederhanakan peraturan kekayaan intelektual (IP) dan menawarkan pendanaan bersama untuk inovasi juga dapat meningkatkan kerja sama di sektor energi bersih.