Delay For Amara (DFA), band yang berasal dari Bogor, kembali merilis single kedua mereka yang berjudul “Getir” pada awal tahun 2025. Setelah kesuksesan debut mereka di akhir tahun 2024, lagu ini menunjukkan kedewasaan musikal DFA dengan menggabungkan energi hard rock modern dan emosi yang dalam dalam sebuah narasi. “Getir” menggambarkan rasa sakit akibat kehilangan seseorang yang sangat penting dalam hidup, yang telah berkorban dengan penuh pengorbanan untuk anaknya. Lagu ini tidak hanya berfungsi sebagai terapi bagi pendengar yang merasakan kegetiran yang sama, tetapi juga menunjukkan kemampuan DFA dalam mengolah tema ke dalam sebuah karya yang lebih personal. Kolaborasi antara lirik puitis dan aransemen progresif dalam lagu “Getir” menegaskan identitas DFA sebagai band yang membawa nuansa baru dalam musik hard rock modern Indonesia. Bogor, sebagai tempat kelahiran DFA, juga memperlihatkan perkembangan musik rock dan hard rock modern di kota tersebut. Berbagai band baru mulai muncul dengan menggabungkan elemen klasik rock dengan percobaan genre baru. Komunitas musik lokal di Bogor aktif mengadakan pertunjukan di kafe dan venue kecil, memberikan ruang bagi generasi muda untuk berekspresi. Band seperti Delay For Amara mencerminkan tren hard rock modern di Bogor yang memadukan energi tinggi dengan tema yang mendalam. DFA berharap single “Getir” dapat membuka pintu bagi pendengar untuk lebih mengenal karya mereka, sekaligus memperkuat posisi musik rock di tengah dominasi genre pop dan elektronik. Dengan pendekatan organik dan penyebaran melalui platform streaming, Delay For Amara berharap dapat terus relevan dalam industri musik digital saat ini. Kehadiran DFA dan band sejenis di Bogor membuktikan bahwa musik rock modern masih memiliki pangsa pasar yang besar, bahkan di kota dengan citra yang “tenang” seperti Bogor. Dengan semangat kolaborasi dan eksplorasi tanpa batas, Bogor memiliki potensi untuk melahirkan lebih banyak talenta yang dapat mengangkat musik rock Indonesia ke panggung global.