Menteri Perhubungan, Dudi Purwagandhy, mengungkapkan bahwa kebijakan Work from Anywhere (WFA) sebelum Lebaran 2025 telah menyebabkan peningkatan jumlah pemudik sejak akhir pekan lalu. Hal ini disebabkan oleh masyarakat yang ingin menghindari kerumunan, sehingga memilih untuk memulai perjalanan mudik lebih awal. Lonjakan ini terutama terjadi pada pengguna jasa kapal ferry, khususnya kendaraan roda empat pribadi. Dudi menemukan hal ini saat melakukan peninjauan bersama ASDP di Pelabuhan Indah Kiat yang berfungsi sebagai zona penyangga untuk menjaga kelancaran arus mudik.
Pelabuhan Indah Kiat memiliki luas 93.426 meter persegi dan dapat menampung hingga 2.072 kendaraan kecil. Sementara itu, Jalan Lingkar Selatan (JLS) juga akan digunakan sebagai parkir tambahan jika kapasitas di Pelabuhan Ciwandan mencapai batas maksimal. Pelabuhan Indah Kiat juga menyediakan diskon tarif hingga 36 persen dan tarif satu harga untuk layanan ekspres lintasan Merak-Bakauheni sebagai upaya mendukung kelancaran arus mudik. Strategi distribusi kendaraan juga diterapkan, dengan mobil pribadi dan bus diarahkan melalui Pelabuhan Merak, sementara sepeda motor dan truk Golongan VB dan VIB melalui Pelabuhan Ciwandan. Truk Golongan VII, VIII, dan IX akan dialihkan ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya. Di jalur tol, kendaraan dari Exit Tol Cilegon Timur diarahkan ke Pelabuhan Merak, Ciwandan, dan BBJ, sementara kendaraan dari Exit Tol Merak masuk sesuai jadwal check-in.
Selain itu, Penumpang mencapai 88.396 orang dan 20.887 unit kendaraan yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak sejak Jumat hingga Sabtu lalu. Jumlah ini meningkat 47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan kendaraan roda empat mengalami lonjakan signifikan. Pada Sabtu kemarin, total penumpang mencapai 50.055 orang atau naik 79 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Diskon tarif hingga berlaku untuk Pejalan Kaki, Golongan IVA, IVB, VA, dan VIA guna mendorong pemerataan arus penyeberangan.