Hard skill dan soft skill adalah dua aspek keterampilan yang sangat penting dalam dunia kerja, terutama bagi pencari kerja baru atau lulusan. Kedua jenis keterampilan ini sering kali dicantumkan dalam CV untuk menarik perhatian perusahaan. Perusahaan memiliki kriteria tertentu dalam merekrut kandidat, termasuk hard skill dan soft skill yang harus dimiliki sebagai syarat.
Hard skill merujuk pada keterampilan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pelatihan khusus yang berkaitan dengan kemampuan teknis atau keahlian spesifik yang diperlukan dalam pekerjaan. Contoh hard skill meliputi desain grafis, analisis data, bahasa pemrograman, dan lain-lain. Di sisi lain, soft skill mengacu pada keterampilan interpersonal yang mencerminkan aspek kepribadian seperti berpikir kritis, empati, manajemen waktu, dan lain sebagainya.
Meskipun hard skill dan soft skill memiliki perbedaan yang cukup jelas, keduanya sama-sama penting dalam mendukung kinerja seseorang di lingkungan kerja. Pengembangan kedua keterampilan ini juga penting agar seseorang dapat bekerja lebih efektif dan meningkatkan kualitas diri. Hard skill umumnya berkaitan langsung dengan bidang pekerjaan yang dilamar, sementara soft skill bersifat universal dan dapat diterapkan di berbagai lingkungan kerja.
Perbedaan lain antara hard skill dan soft skill dapat dilihat dari definisi, relevansi dalam pekerjaan, sifat, fungsi dalam dunia kerja, dan pengembangan. Hard skill lebih terukur dan stabil, sementara soft skill dapat terus berkembang melalui pengalaman dan pembelajaran. Dalam dunia kerja, kedua jenis keterampilan ini berperan penting dalam membangun kinerja yang efektif baik secara individu maupun dalam kelompok.