Minggu, 19 November 2023 – 04:58 WIB
Jakarta – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) berharap agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat membuka akses seluruh atase perdagangan internasional. Hal ini bertujuan agar pengusaha muda dapat menjalin komunikasi dan bisnis dengan rekan-rekan pengusaha di berbagai dunia, sehingga bisa menggenjot kinerja.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Akbar Himawan Buchari. Dia mengungkapkan apresiasi atas kesempatan yang diberikan dengan mengikuti kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi di dua negara, yaitu Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS).
“Relasi bisnis yang melibatkan para kader Hipmi ini akan semakin menguatkan hubungan dagang antara Indonesia dan negara-negara di dunia, termasuk Amerika,” kata Akbar.
Akbar mendampingi Presiden dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Extraordinary Islamic Summit of the Organisation of Islamic Cooperation (OIC) di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu 11 November lalu. Kemudian pada Minggu, 12 November 2023 terbang ke AS, dan sebagai simbol pengusaha muda, mendampingi Presiden dalam memenuhi undangan pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden di Washington DC, pada Senin 12 November.
Dalam kesempatan itu, Jokowi berpesan kepada para Ketum Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi bahwa di era sekarang ini, banyak sekali peluang dan kemudahan yang dapat diperoleh oleh para pengusaha. Pesan Jokowi adalah bahwa peluang-peluang tersebut harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Merespons hal tersebut, Akbar berjanji akan memaksimalkan perannya untuk kemajuan bangsa dan negara. Ia juga mengapresiasi keberhasilan Jokowi membawa kesepakatan bisnis dengan nilai mencapai 25,85 miliar dolar AS atau Rp400 triliun saat berkunjung ke AS.
Akbar juga mengungkapkan bahwa Jokowi dan Biden memandang pentingnya Just Energy Transition Partnership (JETP). Indonesia juga terpilih sebagai salah satu mitra International Technology Security and Innovation (ITSI) Fund milik AS, yang akan membuka lebar penguatan rantai pasok semikonduktor.
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan Biden akan pentingnya perpanjangan Generalized System of Preferences (GSP) demi meningkatkan perdagangan Indonesia. GSP merupakan pembebasan tarif bea masuk yang diberlakukan AS untuk barang dari negara-negara berkembang.
Akbar berharap jika semua kerja sama ini terealisasi, perekonomian Indonesia akan semakin kuat. Kerja sama pengusaha akan semakin berkembang, lapangan pekerjaan akan bertambah, dan akhirnya akan mensejahterakan rakyat. (Ant)