Senin, 4 Desember 2023 – 22:30 WIB
Jakarta – Pemerintah Indonesia sedang berfokus untuk mempercepat transformasi digital dalam semua kegiatan ekonomi saat ini, termasuk industri manufaktur. Sebagai salah satu dari tujuh sektor prioritas pengembangan dan penggerak utama perekonomian, sektor ini telah memberikan kontribusi yang besar bagi negara.
Antara lain terhadap PDB sebesar 70 persen, ekspor industri sebesar 65 persen, dan 60 persen pada tenaga kerja industri di Indonesia. Percepatan transformasi digital dalam penerapan Industri 4.0 dapat semakin memperkuat industri manufaktur, dalam menopang perekonomian Indonesia. Hal itu juga salah satu upaya dukungan, untuk mewujudkan Indonesia sebagai Top 10 ekonomi dunia.
Di sisi lain, cepatnya pergerakan transformasi digital, tentunya juga akan menciptakan paradigma baru industri. Maka dari itu, penting bagi SDM Indonesia untuk terus mendorong perubahan pola pikir sebagai langkah kritis. Utamanya guna memastikan adaptasi dan kesuksesan pengembangan, serta pertumbuhan industri manufaktur di era yang sangat dinamis.
Guna mengakselerasi hal tersebut lebih jauh, Pamerindo Indonesia bakal menghadirkan pameran Manufacturing Indonesia 2023, mulai 6-9 Desember 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Pameran seri ke-32 ini akan dihadiri lebih dari 1.200 peserta pameran dari 29 negara. Mereka akan hadir membawa wawasan komprehensif seputar teknologi terdepan, produk dan solusi inovatif, serta peluang perluasan jaringan bisnis
Event Director PT Pamerindo Indonesia, Meysia Stephannie menyampaikan, pameran Manufacturing Indonesia telah menjadi pameran dagang manufaktur terbesar dan tepercaya. Untuk, memamerkan mesin-mesin, perlengkapan, dan peralatan dalam satu atap. Lebih dari itu, Manufacturing Indonesia juga sudah lama menjadi ajang bertukar teknologi, ide, dan gagasan baru, bagi para pemangku kepentingan. Tujuannya yakni untuk mengakselerasi perkembangan industri manufaktur di Indonesia.
“Manufacturing Indonesia kali ini akan melibatkan lebih banyak peserta pameran, demi membangun ekosistem smart manufacturing yang lebih solid bagi industri manufaktur. Kami optimis pameran tahun ini mampu menyerap lebih dari 30 ribu pengunjung,” ujar Meysia.
Melalui tema ‘Towards Society 5.0’, Meysia memastikan bahwa pihaknya turut mendukung berbagai upaya percepatan pengembangan berkelanjutan, dan transformasi paradigma menuju Society 5.0 sektor manufaktur dan Industri 4.0. “Sehingga, bukan hanya sisi dari teknologi saja, namun juga peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia industri manufaktur Indonesia,” ujarnya.