Kamis, 21 Desember 2023 – 23:56 WIB
Jakarta – PT Pos Indonesia (Persero) mengungkapkan kunci eksistensi Pos Indonesia yang berusia 277 tahun. Hal ini termasuk inovasi dan transformasi dalam upaya meningkatkan kualitas di semua lini bisnis.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Pos Indonesia, Endy Pattia Rahmadi Abdurrahman, mengakui bahwa tidak mudah untuk terus bertahan di era perubahan global, khususnya dalam bidang teknologi digital. Namun, melalui berbagai terobosan inovasi, Pos Indonesia dapat bertahan hingga saat ini.
“Inovasi di bidang bisnis tidak akan berjalan baik dan menghasilkan hasil yang diinginkan jika tidak diikuti dengan layanan kualitas dan teknologi yang tepat. Kita terus mencari cara-cara inovatif bagaimana kualitas layanan Pos semakin baik, semakin disukai oleh nasabah kita, sehingga keberadaan Pos semakin dihargai,” kata Endy dalam konferensi pers pada Kamis, 21 Desember 2023.
Menurutnya, aspek lain yang tak kalah penting untuk menunjang eksistensi perusahaan dan menghadapi tantangan ke depan adalah pentingnya menerapkan manajemen risiko dan tata kelola.
“Suatu perusahaan akan berjalan dengan baik jika bisa mengelola manajemen risiko dan memitigasi risiko, serta mengelola keuangan dengan baik,” ujarnya.
Selain itu, Endy juga menyoroti pentingnya aspek tata kelola dalam kelangsungan hidup perusahaan. Dengan menyediakan aspek tata kelola ini, divisi keuangan dan manajemen risiko akan mendukung kegiatan divisi lain dari sisi pembiayaan dan kebutuhan keuangan.
“Tata kelola itu menurut saya tidak perlu ditakuti. Sebetulnya kita hanya mengelola risiko. Sehingga dalam sebuah perusahaan semua komponen karyawan di perusahaan itu harus paham risiko dari setiap tindakan yang kita lakukan, dan apa yang akan kita lakukan untuk memitigasi risiko,” jelasnya.
Dia mengatakan, manajemen risiko tidak boleh dianggap sebagai ancaman untuk memperlambat proses bisnis. Justru manajemen risiko adalah sebuah proses untuk memastikan bisnis berjalan dengan baik dan dapat bertahan.
“Karena keberadaan perusahaan itu harus berkelanjutan, kuncinya ada di situ. Jadi kita harus terus berjalan, kita sudah ada di sini kan, dengan keberadaan Pos Indonesia sudah ada 277 tahun,” imbuhnya.
Manajemen risiko, menurut Endy, seharusnya menjadi perhatian yang sangat serius baik perusahaan swasta maupun BUMN.
“Kita agak beruntung sebetulnya, karena manajemen risiko menjadi hal yang strategis di level kementerian BUMN. Nah, sehingga itu menjadi sangat membantu, karena ada dorongan dari pusat untuk memastikan bahwa aspek manajemen risiko menjadi perhatian utama dan bagian dari strategi besar BUMN,” terangnya.