VIVA – Bagi sebagian orang, investasi mungkin masih cukup asing sehingga tak sedikit yang enggan untuk memulainya. Padahal, investasi adalah salah satu cara membantu perekonomian negara.
Mengenai investasi, ada banyak cara untuk melakukannya, namun untuk pemula, reksadana adalah jenis investasi yang paling direkomendasikan. Reksadana menawarkan cara mudah dan menguntungkan untuk menumbuhkan uang Anda dalam jangka panjang.
Lalu, bagaimana cara memulai investasi reksadana bagi pemula?
1. Tentukan tujuan investasi
Saat memutuskan untuk memulai investasi di reksadana, penting untuk menentukan tujuan investasi. Tujuan ini meliputi untuk apa Anda berinvestasi, misalnya untuk biaya kuliah, dana darurat, atau membeli mobil baru. Dengan tujuan dasar tersebut, Anda memiliki gambaran tentang berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan finansial tersebut.
2. Pahami cara kerja reksadana
Mengetahui cara kerja investasi reksadana untuk pemula sangat diperlukan. Cara investasi reksadana adalah dengan menyebar atau menanamkan uang di berbagai instrumen investasi, mulai dari deposito, obligasi, hingga saham. Hal ini menguntungkan karena jika nilai instrumen di satu tempat turun, hal itu tidak akan mempengaruhi nilai instrumen di tempat lain.
3. Pastikan reksadana sudah terdaftar di OJK
Maraknya kasus penipuan membuat Anda harus lebih berhati-hati dalam memilih investasi. Pastikan Anda memilih reksadana yang sudah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar transaksi yang Anda lakukan dapat diawasi sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia.
4. Tentukan jenis-jenis reksadana
Secara umum, berdasarkan jenis portofolio investasinya, reksadana terbagi menjadi 4 jenis, yaitu Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT), Reksa Dana Campuran, dan Reksa Dana Saham. Kali ini kita akan membahas tentang Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT).
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) adalah jenis Reksa Dana di mana dana investasinya akan diinvestasikan oleh Manajer Investasi (MI) ke instrumen Pasar Uang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun, seperti Deposito, SUN, SBI, Obligasi, Sukuk, dan sejenisnya.
Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) cocok bagi Anda yang ingin berinvestasi di pasar modal tetapi menghindari risiko tinggi. RDPT akan mengalokasikan dana investasi ke beberapa portofolio investasi berpendapatan tetap.
Reksa Dana Campuran adalah gabungan aset investasi dengan cara mengalokasikan dana ke berbagai instrumen seperti obligasi, saham, dan pasar uang.
Reksa Dana Saham menempatkan 80% portofolio dalam bentuk saham dan sisanya dapat berupa cash atau deposito. Manajer investasi akan mengelola dana tersebut secara profesional dengan membeli dan menjual saham.
5. Pahami istilah dalam reksadana
Ada beberapa istilah penting dalam investasi reksadana, seperti Manajer Investasi (MI), Unit Penyertaan (UP), Nilai Aktiva Bersih (NAB), Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP), dan Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Pahami istilah-istilah ini agar Anda lebih memahami seluk-beluk investasi reksadana.
Sektor Manufaktur RI Jauh dari Deindustrialisasi, Ekonom Beberkan Buktinya. Kinerja positif sektor manufaktur dinilai menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan orientasi ekspor.