Senin, 22 Juli 2024 – 17:15 WIB
Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membuka suara mengenai rencana implementasi Family Office di Indonesia. Dia menyatakan bahwa pihaknya sedang merancang insentif tersebut.
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan perbandingan dengan negara lain mengenai insentif ini. Beberapa negara di dunia telah sukses dalam menjalankan Family Office.
“Kita akan melakukan benchmarking terhadap pusat-pusat dari Family Office yang ada di berbagai negara, ada yang sukses ada yang tidak sukses, jadi kita belajar dari situ,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kompleks Kementerian Keuangan Senin, 22 Juli 2024.
Dia juga menjelaskan bahwa Indonesia sudah memiliki beberapa insentif perpajakan seperti Tax Holiday dan Tax Allowance untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, meyakini bahwa pembentukan Family Office akan memberikan keuntungan bagi Indonesia, termasuk peningkatan cadangan devisa.
Luhut menargetkan pembentukan Family Office akan terlaksana sebelum bulan Oktober 2024. Dia juga telah melakukan kunjungan ke Abu Dhabi untuk berbagi pengalaman terkait pembentukan dan pelaksanaan Family Office.
Berbagai hasil pertemuan dengan pemerintah Abu Dhabi telah dilaporkan kepada Presiden Jokowi. Termasuk soal kepastian hukum bagi para investor yang akan menanamkan uang mereka di Indonesia melalui Family Office.
Dalam rapat dengan pihak Abu Dhabi, Luhut menyampaikan bahwa Indonesia akan meniru standar hakim internasional seperti Singapura, Abu Dhabi, dan Hong Kong untuk memberikan kepastian hukum kepada para investor.
Halaman Selanjutnya
Luhut menargetkan pembentukan Family Office akan terlaksana sebelum bulan Oktober 2024, atau sebelum masa pemerintahan Presiden Jokowi selesai.