Berbagai peristiwa politik kemarin, Rabu (8/5), menjadi sorotan, di antaranya TNI AL dan Tentara Lebanon melakukan latihan bersama di Laut Mediterania serta tanggapan Calon Presiden RI Ganjar Pranowo terhadap wacana pembentukan Klub Presiden atau “Presidential Club”.
TNI AL dan Tentara Lebanon melakukan latihan evakuasi di Laut Mediterania dimana Prajurit TNI Angkatan Laut Pengawak KRI Diponegoro-365 melaksanakan latihan pertolongan dan evakuasi medis serta latihan angkut barang/penumpang dari kapal ke helikopter bersama prajurit Angkatan Udara Lebanon (LAF-AF) saat kapal berlayar di Laut Mediterania. Latihan ini merupakan tindak lanjut atas mandat Pasukan Pemeliharaan PBB di Lebanon (UNIFIL) terhadap Satuan Tugas Maritim-nya untuk memberi pelatihan kepada prajurit Angkatan Laut Lebanon.
Selain itu, Menteri Pertahanan dan Presiden terpilih RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa pembuatan replika Istana Majapahit merupakan upaya untuk melestarikan budaya dan sejarah bangsa. Dia menyatakan bahwa pembuatan replika tersebut adalah bagian dari penghormatan terhadap budaya dan sejarah bangsa serta media yang tepat untuk mengedukasi generasi penerus tentang kebesaran kerajaan Majapahit.
Di sisi lain, Partai Gerindra Kabupaten Bogor sedang merancang koalisi besar untuk berkontestasi dalam Pilkada setempat. Mereka mengungkapkan bahwa koalisi besar diperlukan untuk mewujudkan pembangunan merata di Kabupaten Bogor yang memiliki jumlah penduduk sekitar 5,6 juta jiwa.
Seorang pengamat politik, Igor Dirgantara, menyatakan bahwa wacana penambahan jumlah kementerian menjadi 40 kementerian cocok diterapkan di Indonesia yang merupakan negara besar. Menurutnya, penambahan jumlah kementerian bisa meningkatkan kinerja pada sektor-sektor tertentu yang belum tersentuh oleh pemerintahan sebelumnya.
Selain itu, Ganjar Pranowo menilai wacana pembentukan “Presidential Club” oleh Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto sebagai langkah positif untuk menjalin silaturahmi antarpresiden Indonesia. Anggota DPR RI, Dave Laksono, juga menyebut ide tersebut sebagai brilian karena para presiden terdahulu dan yang sedang menjabat bisa bertukar pikiran dalam satu forum.