Minggu, 12 Mei 2024 – 01:42 WIB
Jakarta – Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto membongkar terkait adanya dua negara tetangga yang tidak senang dengan rencana Indonesia untuk mengembangkan industri semikonduktor. Menurut Airlangga, hambatan seringkali datang dari lembaga nirlaba yang ada.
Menko Airlangga mengungkapkan rencana Amerika Serikat (AS) yang ingin melibatkan Indonesia dalam produksi komponen semikonduktor. Selain itu, China juga tertarik pada bagian wafer semikonduktor.
“Kami akan mengintegrasikan di Pulau Rempang dengan investasi sebesar US$ 12 miliar,” ujar Airlangga dalam Seminar Ekonomi – Perspektif Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045, di Kolese Kanisius, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 11 Mei 2024.
Hal ini membuat negara tetangga merasa tidak senang dan sering menghalangi Indonesia dengan isu lingkungan. “Singapura, Malaysia tidak senang, oleh karena itu mereka sering membuat masalah dengan NGO-NGO agar Indonesia tidak masuk ke industri semikonduktor. Itu adalah kenyataan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Indonesia pernah memproduksi komponen semikonduktor. Namun akhirnya investor pindah ke Malaysia karena regulasi yang diterapkan.
“Hari ini ekspor ke Malaysia berbasis elektronik sebesar 40 persen, dan Indonesia harus menarik kembali. Industri semikonduktor Indonesia baru sampai tahap hilir, diuji dan dirakit,” katanya.
Selain itu, untuk mendukung pembangunan industri semikonduktor diperlukan banyak insinyur di bidang mikroelektronik.
“Ketika berbicara tentang semikonduktor, kita berbicara tentang desain chip. Secara sederhana, itu adalah proses pembuatan sirkuit listrik yang kecil,” tandasnya.