Pedagang Papua Meri Kbarek selalu menerima pesanan daun ketupat saat perayaan Hari Raya Idul Adha. Menurut Kbarek, daun kelapa untuk membuat ketupat diperoleh dari pekarangan rumahnya yang banyak ditumbuhi pohon kelapa.
“Ibu haji selalu menghubungi kami baik lewat telepon maupun datang langsung ke rumah untuk memesan daun ketupat. Biasanya pesanannya mencapai 1.000 buah,” kata Meri Kbarek, yang berjualan di Pasar Sentral Youtefa Distrik Abepura Kota Jayapura, Papua.
Dia bersyukur karena selalu mendapat berkat pada setiap perayaan Idul Adha dan Idul Fitri, sehingga pendapatannya meningkat dibandingkan hari-hari biasa. Pendapatan tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anak sekolah.
Selain menyediakan daun ketupat saat perayaan Idul Adha dan Idul Fitri, Meri juga menerima pesanan setiap minggu untuk pembuatan ketupat yang akan dijual kembali, termasuk untuk pembuatan Coto Makassar.
Harga daun ketupat yang sudah dianyam per ikat berkisar antara Rp20.000-Rp30.000, sedangkan daun ketupat mentah dijual seharga Rp50.000 karena jumlahnya yang lebih banyak.
Kabar terkini perihal penjualan ketupat telah menyusul seruan seratus seribu paket oleh Fatayat NU Bogor serta tips memasak jeroan untuk hidangan Idul Adha.