Tim mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian terkait penerapan konsep pemilihan umum (pemilu) hijau, atau yang dikenal dengan istilah “green election” di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh wacana tersebut terhadap perilaku memilih masyarakat perkotaan.
Penelitian ini melibatkan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintahan, praktisi, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat perkotaan sebagai subjek utama. Tim peneliti menyoroti proses Pemilu 2024 yang lalu, terutama terkait pemasangan alat peraga kampanye (APK) seperti baliho dan poster yang dipasang sembarangan.
Menurut inisiator penelitian Lutviana Herawati, pemasangan APK sembarangan ini telah mengurangi keindahan kota, mencemari lingkungan, dan bahkan membahayakan masyarakat. Oleh karena itu, tim peneliti menawarkan konsep “green election” sebagai upaya baru dalam dunia politik Indonesia.
Riset ini difokuskan pada bagaimana sebuah wacana dapat memengaruhi perilaku memilih masyarakat perkotaan. Penelitian dilakukan di Yogyakarta dan Jakarta, sebagai representasi masyarakat perkotaan. Tim peneliti berharap riset ini bisa ditindaklanjuti dengan mengikutsertakannya dalam Kompetisi Riset Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Riset Sosial Humaniora.
Melalui riset ini, diharapkan pengetahuan mengenai isu lingkungan yang terkait dengan aspek politik dapat diperluas. Konsep pemilihan umum hijau ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam upaya menjaga lingkungan dan mewujudkan praktik demokrasi yang lebih berkelanjutan.