Di Ruangan Rajawali Kantor Kementerian Perindustrian RI pada tanggal 10 Oktober 2024, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letnan Jenderal TNI Purn Marciano Norman, dan Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, telah menandatangani Nota Kesepahaman kerja sama. Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk mengembangkan sektor industri olahraga nasional. Menurut Ketua Umum KONI Pusat, industri olahraga nasional Indonesia harus menjadi yang terdepan di negaranya sendiri.
Marciano menekankan pentingnya kerja sama ini dalam meningkatkan kualitas pembinaan olahraga prestasi di Indonesia. Industrial olahraga dan prestasi atlet tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Untuk meraih prestasi, atlet membutuhkan dukungan peralatan dan perlengkapan berkualitas dengan standar tertentu. Dengan berkembangnya industri olahraga, para atlet berprestasi juga dapat mendapatkan nilai tambah, misalnya menjadi model atau duta produk.
Pasar industri olahraga perlu dikembangkan dan dimanfaatkan oleh industri olahraga dalam negeri. Ketua Umum KONI Pusat menyatakan bahwa saat ini produk olahraga dari negara lain, seperti Cina, dominan di pasar karena harganya murah, pengadaannya cepat, dan kualitasnya baik. Namun, industri olahraga nasional Indonesia juga telah mencapai kualitas yang diharapkan. Marciano berharap adanya sinergi antara KONI Pusat dan Kementerian Perindustrian RI agar produk industri olahraga nasional semakin maju.
Ketum KONI Pusat menargetkan penggunaan produk dalam negeri meningkat pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII NTB-NTT, yang juga menjadi target dari Menperin RI. Menperin RI menegaskan pentingnya menggunakan produk dalam negeri sebagai bagian dari upaya membantu pembangunan. Untuk mendorong pasar lebih besar dan pemanfaatan produk olahraga nasional, kerja sama antara KONI Pusat dan Kementerian Perindustrian sangat dibutuhkan.
Menperin RI juga menjelaskan bahwa industri alat olahraga di Indonesia saat ini menyerap sekitar 12.000 pekerja. Produk olahraga Indonesia saat ini menempati peringkat 25 sebagai eksportir alat olahraga di dunia. Tujuan ekspor utama termasuk Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Cina, dan Belanda. Dengan adanya kerja sama antara KONI Pusat dan Kementerian Perindustrian, diharapkan prestasi atlet Indonesia dapat semakin dikenal di tingkat internasional, dengan harapan bermunculannya lebih banyak bibit atlet unggul dan berkualitas dari berbagai daerah melalui pembinaan olahraga.