Saturday, 26 October 2024 – 00:29 WIB
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan bahwa kolaborasi antara Indonesia dan Filipina sangat penting. Terutama karena setengah dari penduduk ASEAN berada di Indonesia dan Filipina.
Baca Juga :
Bertemu Perwakilan Filipina, Anindya Bakrie Dorong Pengusaha Perluas Akses Pasar
Anindya menyebut bahwa pembahasan mengenai Laut China Selatan dan Laut Filipina Barat sangat penting. Pasalnya, perdagangan di Laut Cina Selatan mencapai US$3,4 triliun.
“Jadi bagaimana ada kolaborasi antara bukan saja Indonesia dan Filipina walaupun itu sangat penting karena setengah dari penduduk ASEAN itu ada di Indonesia dan Filipina kalau digabung. Yang kedua tapi juga bagaimana ASEAN bisa bekerja sama dengan lebih baik,” ujar Anindya dalam acara West Philippine Sea, Jumat, 25 Oktober 2024.
Baca Juga :
Bikin Bangga! Pelajar Indonesia Ciptakan Aplikasi soal Ketahanan Pangan
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie
Anindya menilai bahwa keanekaragaman hayati di bawah laut memiliki potensi besar, bukan hanya dari segi ekonomi. Oleh karena itu, perlindungan terhadap teritorial Laut Cina Selatan sangatlah penting.
Baca Juga :
Bakal Dampingi Prabowo ke APEC dan G20, Anindya Bakrie: Kadin Siap Buka Pasar dan Tarik Investasi
“Secara biodiversitas, terutama untuk kehidupan di bawah laut itu juga cukup besar. Sehingga kita melihat bahwa teritori Laut Cina Selatan ini benar-benar mesti dilindungi,” jelasnya.
Sebagai Ketua Umum Kadin, Anindya mendorong dunia usaha untuk membuka akses lebih luas guna memastikan perdagangan RI semakin luas.
“Nah selebihnya ya kami dari Kadin mendorong dunia usaha untuk selalu membuka akses lebih luas. Karena bagaimanapun juga itulah cara terbaik untuk bisa memastikan perdagangan kita semakin besar,” katanya.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie
“Dan yang kedua juga bahwa kalau kita bicara ASEAN kita tidak bicara hanya 255 juta tapi bicara juga sampai 750 juta orang. Jadi inilah yang membuat acara-acara seperti ini sangat baik dan syukur-syukur juga bisa membawa naiknya investasi yang sangat dibutuhkan, dan tentunya ujiannya membawa lapangan kerja,” sambungnya.
Lebih lanjut, Anindya bicara mengenai perlindungan Indonesia terhadap pulau Natuna. Dia menyebut, Filipina dan Indonesia saling menghormati kewibawaan dan martabat masing-masing negara dan juga teritorinya.
“Secara umum Filipina dan Indonesia sama lah menghormati kewibawaan dan martabat masing-masing negara dan juga teritorinya. Dan ini adalah satu contoh bahwa Indonesia adalah negara yang secara konstitusi bebas dan aktif.,” imbuhnya.
Halaman Selanjutnya
“Nah selebihnya ya kami dari Kadin mendorong dunia usaha untuk selalu membuka akses lebih luas. Karena bagaimanapun juga itulah cara terbaik untuk bisa memastikan perdagangan kita semakin besar,” katanya.