Sebuah kisah mengejutkan tentang seorang ibu dengan tujuh anak yang dapat memenuhi kebutuhan keluarganya meskipun sang suami hanya berpenghasilan Rp1 juta per bulan, menjadi viral di media sosial. Ibu tersebut membagikan pengalaman uniknya melalui akun X pribadinya dengan nama pengguna niki_tipaah, di mana ia mengklaim bahwa suaminya berhasil membangun rumah besar dengan tiga lantai. Publik pun menjadi penasaran dengan cerita ini, terutama setelah banyak netizen mempertanyakan latar belakang hubungan mereka yang memiliki selisih usia yang cukup jauh. Unggahan-unggahan tersebut memicu diskusi hangat, dengan beberapa warganet menyoroti kemungkinan adanya unsur child grooming dalam hubungan tersebut.
Menurut National Society for the Prevention of Cruelty to Children (NSPCC), child grooming adalah proses di mana seseorang membangun hubungan, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan anak atau remaja dengan tujuan untuk memanipulasi, mengeksploitasi, atau menyakiti mereka. Jika tidak diantisipasi, anak-anak yang menjadi korban grooming dapat mengalami pelecehan seksual, eksploitasi, atau bahkan perdagangan manusia. Siapa pun bisa menjadi pelaku grooming, tanpa memandang jenis kelamin atau latar belakang ras.
Untuk mencegah child grooming, ada beberapa langkah yang bisa diambil. Pertama, ajarkan anak tentang keamanan diri dan batasan tubuh. Juga, jaga transparansi aktivitas online anak dengan menempatkan perangkat di ruang keluarga dan mengaktifkan parental controls. Selain itu, ajarkan anak untuk tidak berbagi informasi pribadi secara online dan perhatikan perubahan perilaku yang mencurigakan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat membantu orang tua dalam melindungi anak-anak dari bahaya grooming di era digital saat ini.