Hyenas, sebuah band musik yang mengalami perjuangan panjang sejak pembentukannya pada tahun 2014, kini kembali dengan album perdana mereka yang berjudul ‘…and so it appears’. Setelah menghadapi tantangan dan hambatan selama hampir satu dekade, band ini berhasil memanfaatkan kesempatan kedua untuk mewujudkan impian mereka.
Proses pembuatan album dilakukan oleh para anggota band dengan penuh dedikasi selama delapan bulan di 411 Studios dan BabaAce Production. Visi yang sama di antara mereka menjadi kunci kesuksesan dalam menciptakan musik yang autentik dan bermakna. Dengan panduan dari Pandu Fuzztoni dalam proses mixing dan mastering, Hyenas berhasil menciptakan atmosfer unik yang memperkuat identitas musik mereka.
Album ‘…and so it appears’ terdiri dari delapan lagu, termasuk tiga single unggulan yang mencerminkan evolusi band ini. Lagu-lagu seperti “Polystyrene”, “Glucose”, dan “Endeavor” menunjukkan kemajuan band dari segi aransemen dan ekspresi musikal. Keseluruhan album ini merupakan hasil dari kolaborasi yang solid dan pemikiran yang matang dari setiap anggota band.
Hyenas, yang saat ini terdiri dari Andika Patrya (vokal), Dzulqarnaen Edo (gitar), Prasetyo Panji Anggono (gitar), Dicky Reno (bass), dan Risman (drum), telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan determinasi, kesempatan kedua dapat mengubah segalanya. Album debut mereka telah tersedia di berbagai platform streaming digital, sementara informasi terbaru dapat diakses melalui akun Instagram resmi Hyenas.
Kembalinya Hyenas dengan album ini tidak hanya merupakan pencapaian bagi mereka sebagai individu, tetapi juga sebagai perwujudan bagi band yang memiliki potensi besar dalam industri musik Indonesia. Dengan ‘…and so it appears’, Hyenas berhasil menegaskan eksistensi mereka dan memperluas jangkauan penggemar musik mereka secara luas.