Cina telah menunjukkan kekuatan luar biasa dalam dunia olahraga, terbukti dengan prestasinya yang mengesankan di Olimpiade Paris 2024. Meskipun berada di peringkat kedua setelah Amerika Serikat, Cina berhasil meraih 40 medali emas, lebih sedikit dari Amerika Serikat yang mendapatkan 44 medali emas. Namun, perolehan medali perak dan perunggu Cina masih kalah dibandingkan dengan Amerika Serikat. KONI Pusat Indonesia menyadari hal ini dan berusaha untuk belajar dan bekerja sama dengan Cina untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia.
Pada pertemuan antara Ketum KONI Pusat dan Presiden Scholars of Indonesia China Network (SINO) Qonidah Salsabila Senja, dibahas kerja sama antara kedua negara dalam bidang olahraga. Alumni SINO, Salsa, bersama dengan para profesor dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Harsen Roy Tampomuri, membahas potensi kerja sama antara Indonesia dan Cina untuk memajukan olahraga di Tanah Air. Salsa, yang juga mahasiswa S3 di Tsinghua University, siap membantu KONI Pusat dalam membangun kerja sama dengan universitas olahraga di Cina.
Ketum KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman, memberikan respons positif terhadap rencana kerja sama ini dan menekankan pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan Cina dalam bidang olahraga. Dengan dukungan negara Cina yang kuat terhadap olahraga, Indonesia berharap untuk belajar dan menuju prestasi yang lebih baik di masa depan. Meskipun anggaran belanja olahraga di Cina jauh lebih besar daripada di Indonesia, KONI Pusat tetap optimis bahwa dengan kerja sama yang baik dan investasi industri olahraga, Indonesia dapat menyusul dan meraih kesuksesan yang sama seperti Cina.