Kabinet Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah mencapai 100 hari kerja, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir serta Menteri Keuangan Sri Mulyani dinobatkan sebagai dua menteri dengan kinerja terbaik menurut hasil survei Indikator. Esther Sri Astuti, Direktur Eksekutif The Institute for Development of Economics and Finance (Indef), mengapresiasi kinerja keduanya karena pengalaman mereka yang luas dalam pemerintahan. Meskipun demikian, Esther menyoroti perlunya penguatan di sektor BUMN, baik di sektor keuangan maupun sektor lainnya, untuk mengatasi banyaknya BUMN yang mengalami kebangkrutan.
Dalam 100 hari kerja kabinet Prabowo, pemangkasan anggaran sebesar Rp 306,69 triliun yang diperintahkan oleh Presiden Prabowo menjadi sorotan utama. Esther menegaskan bahwa pemangkasan anggaran harus dialokasikan untuk program-program prioritas lainnya selain hanya Makan Bergizi Gratis. Selain itu, Esther juga mencatat adanya kementerian-kementerian yang belum jelas tugas pokok dan fungsi serta kinerjanya, terutama untuk kementerian-kementerian baru.
Menurut Founder dan Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi, Menteri BUMN Erick Thohir dinobatkan sebagai menteri berkinerja terbaik oleh publik berdasarkan survei Indikator. Responden menyebutkan tujuh nama menteri dengan kinerja terbaik, di antaranya adalah Erick Thohir, Sri Mulyani Indrawati, Agus Harimurti Yudhoyono, Nasarudin Umar, Teddy Indra Wijaya, Andi Amran Sulaiman, dan Yusril Ihza Mahendra. Indikator juga mengungkapkan bahwa Erick dinilai oleh 14,2 persen dari 1.220 responden sebagai menteri dengan kinerja terbaik. Hal ini menggarisbawahi perlunya penguatan kinerja dan transparansi dalam kabinet selama 100 hari pertama pemerintahan.