Pada hari Senin, 10 Februari 2025, IHSG membuka perdagangan dengan melemah 61 poin atau 0,91 persen di level 6681. Analis Riset Retail BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memperkirakan bahwa IHSG memiliki potensi untuk rebound pada hari perdagangan tersebut. Pasar Asia-Pasifik mengalami variasi pada Jumat minggu sebelumnya, dipengaruhi oleh keputusan suku bunga India dan data pengeluaran rumah tangga Jepang. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,11 persen, Indeks Nikkei Jepang 225 turun 0,72 persen, dan Topix melemah 0,54 persen. Data pengeluaran rumah tangga Jepang yang naik 2,7 persen per tahun pada Desember 2024, jauh melebihi ekspektasi, dapat mendorong kenaikan suku bunga oleh bank sentral Jepang (BoJ). Di sisi lain, Bank Sentral India memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen, yang merupakan pemangkasan pertama dalam 5 tahun terakhir. Berdasarkan analisis Fanny, level support IHSG berada di 6580-6650, sementara level resist berada di 6870-7000.