Setelah sepuluh tahun melakukan perjalanan kreatif, Titinaka, band stoner rock asal Jambi, akhirnya merilis album perdana mereka yang berjudul “Titinaka”. M. Hary Rofagil, Susanto, dan Daniel Imsyaq Roheman membentuk grup ini secara independen setelah melalui proses yang panjang dan penuh liku. Album ini berisi tujuh lagu yang lahir dari kesabaran, emosi mendalam, serta dinamika kehidupan para anggota band. Meskipun proses pembuatannya tertunda hingga tahun 2025 karena berbagai tantangan seperti tuntutan pekerjaan dan permasalahan pribadi, ketiga personel Titinaka tidak pernah benar-benar berhenti. Mereka menjelaskan bahwa album ini tumbuh bersama mereka, walaupun ada jeda dalam proses pembuatannya. Tiap lagu merekam emosi terpendam dan pergulatan batin yang dialami selama bertahun-tahun.
Album ini tidak hanya mencerminkan identitas musikal Titinaka, tetapi juga menjadi simbol ketekunan dan kesetiaan terhadap proses kreatif. Mereka menekankan bahwa semua berjalan secara organik dan adalah hasil dari pengalaman mereka secara keseluruhan. Titinaka memperlihatkan posisinya dalam dunia musik independen Indonesia, terutama dalam genre stoner rock yang menggabungkan suara psychedelic dan groove berat. Mereka menawarkan kombinasi kekuatan riff gitar, dentuman bass, dan ritme drum yang menciptakan atmosfer melankolis dengan intensitas yang unik.
Album debut ini mengundang pendengar untuk meresapi perjalanan spiritual yang terdistorsi dan merasakan denyut nadi perjuangan kreatif selama satu dekade. Melalui musik, Titinaka mengkomunikasikan kebenaran diri mereka dengan penuh komitmen dan konsistensi. Dengan merilis album ini, Titinaka tidak hanya menyelesaikan babak panjang dalam perjalanan musik mereka, tetapi juga membuka pintu bagi babak baru yang penuh dengan potensi. Semua lagu dalam “Titinaka” kini dapat dinikmati melalui platform musik digital terkemuka, menunggu untuk ditemukan oleh para pencinta musik yang mencari karya otentik dan bermakna.